Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuanku Imam Bonjol, Pejuang Perang Padri

Kompas.com - 08/03/2024, 21:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.comTuanku Imam Bonjol adalah pahlawan nasional yang berperan penting dalam sejarah perjuangan masyarakat Minangkabau di Sumatera Barat.

Tuanku Imam Bonjol dikenal karena perannya dalam Perang Padri melawan penjajah Belanda pada abad ke-19.

Ia merupakan salah satu tokoh kunci dalam Perang Padri, yang dapat menyatukan kaum Padri dan kaum Adat untuk bersatu melawan Belanda.

Berikut ini biografi singkat Tuanku Imam Bonjol.

Baca juga: Siapa Nama Asli Tuanku Imam Bonjol?

Lahir di Bonjol

Nama asli Tuanku Imam Bonjol adalah Muhammad Shahab. Ia lahir pada 1772 di Bonjol, Pasaman, Sumatera Barat.

Tuanku Imam Bonjol adalah putra dari Bayanuddin Syahab dan Hamatun. Ayahnya adalah seorang alim ulama yang berasal dari Sungai Rimbang, Sulik, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Sebelum dikenal dengan nama Tuanku Imam Bonjol, ia mempunyai beberapa gelar atau nama panggilan, seperti Peto Syarif dan Malim Basa.

Pendidikan Tuanku Imam Bonjol dimulai dari ayahnya, khususnya dalam ilmu agama Islam. Setelah dewasa, ia kemudian menimba ilmu agama di Aceh.

Sekembalinya dari Aceh, ia belajar ilmu agama dan ilmu perang kepada Tuanku Nan Renceh.

Baca juga: Tuanku Tambusai: Latar Belakang, Perjuangan, dan Akhir Hidup

Perjuangan Tuanku Imam Bonjol

Ketika Tuanku Imam Bonjol berguru kepada Tuanku Nan Renceh, pertentangan antara kaum Adat dan Padri terkait masalah agama tengah memanas.

Perselisihan tersebut memicu terjadinya Perang Padri antara kaum Adat dan kaum Padri, yang meletus pada 1803.

Tuanku Nan Renceh menunjuk Imam Bonjol sebagai imam (pemimpin) bagi kaum Padri di Bonjol.

Imam Bonjol kemudian membangun sebuah benteng di Bukit Tajadi yang diberi nama Benteng Bonjol.

Sejak peristiwa itulah, nama Tuanku Imam Bonjol lebih populer daripada nama aslinya, Muhammad Shahab.

Perang Padri yang awalnya perang saudara antara kaum Adat dan kaum Padri, berubah menjadi perang kolonial pada 1821, di mana kaum Adat mendapat bantuan dari Belanda.

Baca juga: Benteng Fort de Kock, Pertahanan Belanda Selama Perang Padri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com