Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Napoleon Kalah di Waterloo?

Kompas.com - 12/02/2024, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Memasuki tahun 1800, Napoleon Bonaparte begitu perkasa. Ia berhasil melancarkan kudeta terhadap kekuasaan politik di Perancis dan resmi menjadi Kaisar Perancis pada 1804.

Segera setelah itu, meletus Perang Napoleon (1804-1814), yakni serangkaian pertempuran di mana Napoleon begitu berapi-api menyerbu Eropa.

Pada 1814, Napoleon dijegal oleh koalisi Inggris, Prusia, Austria, dan Rusia, kemudian diasingkan ke Pulau Elba di Italia.

Kendati demikian, Napoleon belum menyerah. Ia bahkan berhasil kabur dari pengasingan dan kembali ke Perancis, untuk memulai kembali ekspansi Kekaisaran Perancis.

Pada 18 Juni 1815, meletus Perang Waterloo, yang menjadi pertempuran terakhir Napoleon karena ia kalah telak melawan koalisi Inggris dan Prusia (kerajaan perintis berdirinya Jerman).

Napoleon kalah oleh koalisi Inggris dan Prusia karena kesalahan strategi.

Baca juga: Perang Waterloo, Pertempuran Terakhir Napoleon

Napoleon Bonaparte kalah karena salah strategi

Salah satu penyebab Napoleon kalah di Waterloo adalah karena kesalahan strategi perang.

Kembalinya Napoleon Bonaparte dari pengasingan dikhawatirkan banyak orang akan menjerumuskan Eropa ke dalam perang.

Ketika Napoleon mulai memobilisasi pasukannya, koalisi Inggris, Prusia, Austria, dan Rusia, bergegas berkumpul kembali untuk menandatangani deklarasi perang.

Mereka tidak ingin pengasingan Napoleon pada tahun sebelumnya, yang dicapai dengan pertempuran mahal dan berdarah, berakhir sia-sia.

Pasukan koalisi untuk melawan Napoleon dipimpin oleh Adipati Wellington, Arthur Wellesley.

Arthur Wellesley, adalah musuh bebuyutan sekaligus orang pertama yang mengalahkan Napoleon pada masa Perang Napoleon.

Untuk menghalau Napoleon, pasukan koalisi yang terdiri dari tentara Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, dan Prusia, dibagi menjadi beberapa detasemen di perbatasan Perancis dan Jerman.

Baca juga: Kisah Napoleon Bonaparte Kabur dari Pengasingan di Elba

Komandan pasukan Inggris, Arthur Wellesley, memilih untuk menunggu pasukan Napoleon menyerang, daripada memaksakan diri.

Sementara itu, Napoleon dengan percaya diri ingin menyerang lebih dulu agar bisa mengalahkan para lawannya sebelum bersatu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com