Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenapa Napoleon Kalah di Waterloo?

Segera setelah itu, meletus Perang Napoleon (1804-1814), yakni serangkaian pertempuran di mana Napoleon begitu berapi-api menyerbu Eropa.

Pada 1814, Napoleon dijegal oleh koalisi Inggris, Prusia, Austria, dan Rusia, kemudian diasingkan ke Pulau Elba di Italia.

Kendati demikian, Napoleon belum menyerah. Ia bahkan berhasil kabur dari pengasingan dan kembali ke Perancis, untuk memulai kembali ekspansi Kekaisaran Perancis.

Pada 18 Juni 1815, meletus Perang Waterloo, yang menjadi pertempuran terakhir Napoleon karena ia kalah telak melawan koalisi Inggris dan Prusia (kerajaan perintis berdirinya Jerman).

Napoleon kalah oleh koalisi Inggris dan Prusia karena kesalahan strategi.

Napoleon Bonaparte kalah karena salah strategi

Salah satu penyebab Napoleon kalah di Waterloo adalah karena kesalahan strategi perang.

Kembalinya Napoleon Bonaparte dari pengasingan dikhawatirkan banyak orang akan menjerumuskan Eropa ke dalam perang.

Ketika Napoleon mulai memobilisasi pasukannya, koalisi Inggris, Prusia, Austria, dan Rusia, bergegas berkumpul kembali untuk menandatangani deklarasi perang.

Mereka tidak ingin pengasingan Napoleon pada tahun sebelumnya, yang dicapai dengan pertempuran mahal dan berdarah, berakhir sia-sia.

Pasukan koalisi untuk melawan Napoleon dipimpin oleh Adipati Wellington, Arthur Wellesley.

Arthur Wellesley, adalah musuh bebuyutan sekaligus orang pertama yang mengalahkan Napoleon pada masa Perang Napoleon.

Untuk menghalau Napoleon, pasukan koalisi yang terdiri dari tentara Inggris, Jerman, Belgia, Belanda, dan Prusia, dibagi menjadi beberapa detasemen di perbatasan Perancis dan Jerman.

Komandan pasukan Inggris, Arthur Wellesley, memilih untuk menunggu pasukan Napoleon menyerang, daripada memaksakan diri.

Sementara itu, Napoleon dengan percaya diri ingin menyerang lebih dulu agar bisa mengalahkan para lawannya sebelum bersatu.

Pada 12 Juni 1815, Napoleon meninggalkan Paris untuk bergabung bersama pasukannya di Belgia, di mana pasukan Wellesley dan tentara Prusia pimpinan Gebhard von Blucher berada.

Napoleon mengabaikan saran untuk menunda serangan, yang terbukti menjadi salah satu sebab kekalahannya dalam Perang Waterloo.

Pada 16 Juni, terjadi pertempuran di Quatre-Bras dan Ligny, yang dimenangkan oleh pasukan Napoleon.

Sehari kemudian, hujan deras mengguyur Belgia, yang membuat medan menjadi berlumpur bahkan berawa-rawa karena tergenang air.

Saat fajar 18 Juni, Wellesley dan Napoleon sama-sama mengatur pasukan mereka.

Wellesley tetap memilih taktik bertahan di dekat Waterloo, karena ia juga masih harus menunggu kedatangan detasemen Blucher yang berjumlah sekitar 50.000 orang.

Saat itu, pasukan Wellesley yang bersiap sebanyak 68.000 orang, sedangkan pasukan Perancis berjumlah 72.000.

Napoleon terpaksa menunda serangannya hingga menjelang tengah hari, karena menunggu genangan air yang terkena hujan badai sebelumnya kering lebih dulu.

Kendati demikian, Napoleon tetap yakin kemenangan ada dalam genggamannya. Ia bahkan mengecap Wellesley sebagai jenderal yang buruk dan tidak cakap.

Padahal, selagi Napoleon menunggu, pasukan Blucher memiliki waktu untuk bergabung bersama tentara Inggris.

Pada sore hari, ketika pasukan Wellesley nyaris kehabisan amunisi, pasukan Blucher akhirnya tiba.

Satu jam kemudian, Napoleon mengeluarkan Pengawal Istana, pasukan yang diandalkan untuk memberikan pukulan telak yang menentukan kemenangannya.

Namun, Napoleon salah perhitungan. Banyak pasukan Pengawal Istana yang sudah kelelahan karena telah dikirim untuk melawan tentara Prusia.

Alhasil, justru mereka yang dihancurkan dengan mudah oleh lawan. Pertempuran Waterloo berakhir pada 18 Juni di malam hari, dengan kekalahan Napoleon.

Perang Waterloo menjadi pertempuran terakhir yang sekaligus mengakhiri karier militer Napoleon.

Secara umum, penyebab Napoleon kalah di Waterloo yaitu:

  • Hujan badai pada 17 Juni yang menyebabkan medan tergenang dan menggagalkan serangan Napoleon di pagi hari.
  • Kedatangan pasukan Prusia pimpinan Blucher pada sore hari yang berhasil membalikkan keadaan.
  • Kesalahan strategi perang Napoleon

Pada 22 Juni 1815, Napoleon sekali lagi turun takhta dan diasingkan ke Pulau Saint Helena yang terpencil, hingga meninggal pada 5 Mei 1821.

https://www.kompas.com/stori/read/2024/02/12/160000879/kenapa-napoleon-kalah-di-waterloo-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke