Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Raja Singasari Sebelum Menantang Kubilai Khan

Kompas.com - 19/01/2024, 10:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Kertanegara adalah raja terakhir Kerajaan Singasari, yang memerintah dari tahun 1268 hingga 1292.

Raja Kertanegara sangat terkenal, baik dalam bidang politik maupun keagamaan.

Dalam bidang politik, ia terkenal sebagai raja yang mempunyai gagasan perluasan kekuasaan ke luar Pulau Jawa, yang disebut cakrawala mandala.

Wilayah yang ingin dikuasai Raja Kertanegara meliputi seluruh dwipantara atau sekarang dikenal sebagai Nusantara.

Tindakan Raja Kertanegara untuk meluaskan kekuasaannya ternyata didorong oleh ancaman dari Kubilai Khan, kaisar Mongol yang mendirikan Dinasti Yuan.

Untuk melawan ambisi penaklukan Kubilai Khan, Raja Kertanegara mempersiapkan diri secara fisik dan spiritual.

Apa saja yang dilakukan oleh Raja Kertanegara?

Baca juga: Kertanegara, Pembawa Kejayaan dan Raja Terakhir Kerajaan Singasari

Persiapan Kertanegara menghadapi Kubilai Khan

Kubilai Khan resmi menjadi bangsa Mongol pertama yang menguasai seluruh China setelah menaklukkan Dinasti Song pada 1279.

Pada 1280, Kubilai Khan mendirikan Dinasti Yuan dan memulai pemerintahannya dengan meminta pengakuan dari negara-negara yang sebelumnya mengakui kekuasaan raja-raja China dari Dinasti Sung.

Mereka yang menolak akan dipaksa dengan kekuatan senjata, sebagaimana halnya Birma, Kamboja, dan Campa, yang diserbu tentara Mongol karena tidak mau tunduk begitu saja.

Pada akhirnya, negara-negara menganggap akan lebih aman apabila mengirimkan utusan dengan upeti kepada Kubilai Khan, daripada melawan.

Di bawah pemerintahan Kubilai Khan, Dinasti Yuan mampu menguasai seluruh China, Mongolia, Korea, dan beberapa wilayah di sekitarnya.

Ancaman dari Kubilai Khan itulah yang membuka mata Raja Kertanegara untuk memperluas wilayahnya sampai ke luar Pulau Jawa.

Baca juga: Kubilai Khan, Penguasa Terbesar Asia

Kitab Negarakertagama menggambarkan Kertanegara sebagai seorang raja yang tidak ada bandingannya di antara raja-raja di masa lampau.

Ia sempurna dalam ilmu ketatanegaraan, ilmu pengetahuan, menguasai ilmu hakikat, patuh pada hukum, teguh dalam menjalankan ketentuan agama, dan amat berusaha dalam menjalankan ritus-ritus tantra.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com