Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran antara Fasis dan Komunis dalam Perang Saudara Spanyol

Kompas.com - 02/01/2024, 14:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum terjadinya Perang Saudara Spanyol, negara itu masih didominasi oleh kelompok fasis yang kemudian mendukung Nasionalis Spanyol. 

Sementara itu, terdapat juga kelompok komunis Spanyol yang memilih untuk bersekutu dengan Republik Spanyol.

Meskipun telah ditandatangani Persetujuan Non-Intervensi oleh 27 negara, Benito Mussolini dari Italia, Adolf Hitler dari Jerman, dan Josef Stalin dari Uni Soviet, tidak ragu untuk melanggar kesepakatan ini dan mendukung salah satu pihak dalam perang saudara.

Lebih dari 50 negara mengirim sukarelawan untuk bergabung dengan Brigade Internasional Komunis dan berjuang di pihak Republik Spanyol.

Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai sejarah Perang Saudara Spanyol dan kelompok-kelompok yang berperan pada peristiwa tersebut.

Baca juga: Inggris Protes Kapal Perang Spanyol Masuk Gibraltar

Kelompok Fasis sebagai Pihak Nasionalis Spanyol

Faksi Nasionalis dalam Perang Saudara Spanyol, juga disebut sebagai faksi Pemberontak, terdiri dari kelompok-kelompok politik haluan kanan dan mendukung kudeta militer bulan Juli 1936 untuk menjatuhkan pemerintahan demokratis yang terpilih di Spanyol.

Selain kelompok fasis, faksi Nasionalis juga mencakup kelompok-kelompok pro-Katolik, anti-Marxis, dan monarkis.

Dua partai politik kanan di Spanyol yang bersifat fasis atau terinspirasi oleh kelompok fasis adalah Konfederasi Hak Otonomi Spanyol (disingkat CEDA dalam bahasa Spanyol) dan Falange.

CEDA merupakan partai politik kanan yang terbentuk pada Maret 1933 dan berhasil memenangi 115 dari 473 kursi dalam pemilihan umum November 1933.

Meskipun jumlah kursi ini tidak cukup untuk memenangkan mayoritas, CEDA cukup berpengaruh dalam pemerintahan koalisi yang dibentuk oleh partai-partai berhaluan kanan.

Dipimpin oleh Jose Maria Gil-Robles, CEDA bukanlah partai fasis, tetapi Gil-Robles terinspirasi oleh fasis.

Ia menghadiri rapat umum Nuremberg di Jerman Nazi pada 1933, di mana ia mempelajari metode propaganda modern.

Di rapat tersendiri, Gil-Robles dipanggil "Jefe" oleh anggota partai CEDA, setara dengan Duce-nya Mussolini, meskipun Gil-Robles lebih anti-Marxis daripada pro-fasis.

Falange Española adalah partai politik yang terbentuk pada Oktober 1933 oleh Jose Antonio Primo de Rivera, putra Jenderal Miguel Primo de Rivera, yang memerintah Spanyol sebagai diktator sejak 1923 hingga 1930.

Falange diciptakan dengan bantuan keuangan dari salah satu organisasi monarkis Spanyol.

Sebagai seorang pemilik tanah dan bangsawan, Primo de Rivera menjamin masyarakat kelas atas, bahwa fasis Spanyol tidak akan menjadi di luar kendali seperti di Jerman dan Italia.

Setelah hasil yang buruk dalam pemilihan umum 1933, Falange bergabung dengan partai politik nasionalis dan fasis lainnya untuk menjadi Falange Española de las JONS pada Februari 1934.

Falange menggunakan taktik seperti menggunakan pasukan teror untuk melawan lawan politik dalam keributan jalanan guna melegitimasi pengenalan rezim otoriter.

Ketika dukungan untuk CEDA menurun menjelang pecahnya Perang Saudara Spanyol, dukungan untuk Falange meningkat.

Pada September 1936, terdapat 35.000 sukarelawan Falangis, atau 55% dari kekuatan sipil Nasionalis Spanyol.

Baca juga: Perang Spanyol-Amerika: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Kelompok Komunis sebagai Pihak Republik Spanyol

Faksi Republik dalam Perang Saudara Spanyol, juga dikenal sebagai faksi Loyalis atau faksi Pemerintah, merupakan pihak yang mendukung pemerintahan Republik Spanyol Kedua melawan Nasionalis.

Pemilihan umum Spanyol pada bulan Februari-Maret 1936 berhasil dimenangi oleh Front Populer, yaitu sebuah aliansi pemilihan dari organisasi politik berhaluan kiri yang didukung oleh kelompok Sosialis, Marxis, serikat dagang, dan Partai Komunis Spanyol.

Partai Komunis Spanyol (disingkat PEC dalam bahasa Spanyol) adalah partai pinggiran selama sebagian besar eksistensi Republik Spanyol Kedua (1931-1936).

Namun, setelah kemenangan Front Populer dan selama beberapa bulan awal Perang Saudara Spanyol, jumlah anggota partai ini meningkat pesat dari 30.000 menjadi 100.000 antara Juli dan Desember 1936.

Pada Juli 1936, sosialis dan komunis Spanyol meminta pemerintah untuk mendistribusikan senjata kepada rakyat sebelum kudeta militer dimulai.

Perdana Menteri Casares Quiroga ragu-ragu untuk mengeluarkan senjata sebelum kudeta militer dimulai pada akhir bulan Juli.

Partai Komunis Spanyol dikatakan berkembang menjadi hampir satu juta anggota pada 1937.

Sebagai bagian dari Front Populer melawan Nasionalis Spanyol, Partai Komunis menjadi partai politik paling terorganisasi, paling disiplin, dan paling efektif secara militer di antara semua partai politik dalam Republik Spanyol Kedua.

PEC juga menerima bantuan dan dukungan besar dari Uni Soviet selama Perang Saudara Spanyol.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com