Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pembantaian Pisang di Kolombia

Kompas.com - 05/12/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Pembantaian Pisang adalah peristiwa pembunuhan massal terhadap para pekerja United Fruit Company di perkebunan pisang di Cienaga, Kolombia.

Pembantaian ini dilakukan oleh pasukan federal di bawah komando Jenderal Kolombia Carlos Cortes Vargas pada 6 Desember 1928.

Melansir Britannica, perkiraan jumlah korban dari tragedi ini berkisar dari 50 orang hingga 1.000 orang.

Baca juga: Pembantaian Sabra-Shatila, Genosida di Kamp Pengungsi Palestina

Kronologi Pembantaian Pisang

United Fruit Company adalah perusahaan multinasional Amerika yang menjual buah-buahan tropis dari perkebunan di Amerika Latin ke Amerika Serikat (AS) dan Eropa.

Pada 12 November 1928, para pekerja perkebunan pisang di Kolombia melakukan aksi mogok kerja.

Para pekerja juga melayangkan sembilan tuntutan kepada United Fruit Company, yang isinya adalah sebagai berikut.

  • Hentikan praktik perekrutan melalui sub-kontraktor
  • Asuransi kolektif wajib
  • Santunan atas kecelakaan kerja
  • Asrama higienis dan enam hari kerja dalam seminggu
  • Kenaikan gaji harian bagi pekerja yang berpenghasilan kurang dari 100 peso per bulan
  • Upah mingguan
  • Penghapusan toko perkantoran
  • Penghapusan pembayaran dengan kupon daripada uang
  • Peningkatan pelayanan rumah sakit

Baca juga: Van Daalen, Tokoh Pembantaian di Tanah Rencong

Para pekerja tidak akan kembali bekerja sebelum perusahaan mengabulkan tuntutan mereka untuk mendapatkan hak-hak dan situasi kerja yang layak.

Setelah beberapa minggu, perusahaan tetap menolak bernegosiasi dengan para pekerja.

Aksi pemogokan membesar ketika para radikalis Partai Liberal dan anggota Partai Sosialis Komunis berpartisipasi di kubu para pekerja perkebunan pisang.

Oleh sebab itu, para pejabat AS di Kolombia dan perwakilan United Fruit Company menyebut pekerja yang mogok kerja sebagai komunis dan pemberontak, ketika mengabarkan situasi kepada Frank B. Kellogg, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS saat itu.

Dikarenakan aksi mogok kerja dapat memutus perdagangan pisang dari Kolombia ke Amerika Serikat dan Eropa, pemerintah Kolombia di bawah Miguel Abadia Mendez mengirim pasukan untuk mengatasi situasi.

Pemerintah mengirim resimen tentara dari Bogota di bawah pimpinan Jenderal Kolombia Carlos Cortes Vargas ke Cienaga.

Setibanyak di lokasi pemogokan, sekitar 300 tentara yang dikirim segera memasang senapan mereka di atap-atap gedung, menutup akses jalan.

Baca juga: Tragedi Kuta Reh, Pembantaian Rakyat Tanah Alas oleh Belanda

Mereka hanya memberi waktu peringatan selama lima menit, sebelum meluncurkan tembakan ke kerumunan pekerja dan terjadilah pembantaian.

Di antara kerumunan pekerja tersebut terdapat banyak perempuan dan anak-anak yang sedang berkumpul setelah Misa hari Minggu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com