KOMPAS.com - Deklarasi Emansipasi merupakan salah satu dokumen bersejarah yang berdampak besar dalam sejarah Amerika Serikat.
Dikeluarkan oleh Presiden Abraham Lincoln pada 1 Januari 1863, Deklarasi Emansipasi adalah pernyataan resmi yang mengakhiri perbudakan di wilayah Konfederasi selama Perang Saudara Amerika.
Dokumen ini berfungsi sebagai landasan moral bagi perjuangan Union (Pemerintah Amerika Serikat) dalam upaya mengakhiri perpecahan dan sistem perbudakan yang telah menjadi akar dari ketidaksetaraan.
Bagaiamana sejarah, dampak, dan kontroversi yang melingkupi Deklarasi Emansipasi.
Baca juga: Kisah Pembunuh Abraham Lincoln, John Wilkes Booth
Pada 1860, Amerika Serikat terpecah menjadi dua kubu besar, yaitu Union (negara-negara yang tetap setia kepada pemerintah federal di Washington, D.C.) dan Konfederasi (negara-negara yang memberontak dan memproklamasikan kemerdekaan mereka).
Salah satu perbedaan utama di antara keduanya adalah perbudakan.
Perbudakan telah menjadi pemicu utama Perang Saudara sehingga kubu dari Konfederasi pun teguh untuk mempertahankan sistem perbudakan sebagai salah satu pilar ekonomi dan sosial mereka.
Sementara itu, kubu Union yang dipimpin oleh Presiden Abraham Lincoln, semakin melihat perbudakan sebagai sebuah masalah yang harus diatasi dalam konflik ini.
Pada awalnya, tujuan utama Perang Saudara adalah mempertahankan kesatuan nasional Amerika Serikat, tetapi seiring berjalannya waktu, perang ini juga menjadi perjuangan untuk mengakhiri perbudakan.
Baca juga: Raja Belanda Minta Maaf atas Perbudakan, Warga Suriname Merespons
Dokumen ini secara resmi mengumumkan bahwa seluruh budak yang ada dalam negara-negara yang terlibat pemberontakan ini akan dianggap bebas oleh perintah militer dan eksekutif.
Dengan kata lain, deklarasi ini mengakhiri perbudakan di wilayah Konfederasi yang sedang memberontak.
Isi deklarasi ini memiliki beberapa komponen utama, yakni:
Deklarasi Emansipasi secara tegas menyatakan bahwa semua budak di wilayah Konfederasi yang sedang memberontak dinyatakan bebas.
Hal ini sebagai langkah revolusioner yang akan mengakhiri perbudakan di wilayah tersebut.
Deklarasi ini menghubungkan pembebasan budak dengan dukungan mereka terhadap pemerintah Union dan perang yang sedang berlangsung.