Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Peta Navigasi Portugis yang Dicuri Belanda untuk ke Indonesia

Kompas.com - 16/11/2023, 20:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejarah panjang perburuan rempah-rempah di Indonesia telah menciptakan gambaran yang kaya akan petualangan, persaingan antar bangsa, dan peristiwa-peristiwa menarik.

Rempah-rempah, seperti cengkih, pala, dan lada, telah lama menjadi komoditas berharga dan dikenal sebagai emas hitam yang menjadi daya tarik besar bagi negara-negara Eropa pada masa lalu.

Belanda, sebagai pemain utama dalam monopoli perdagangan rempah-rempah, menjadikan Indonesia sebagai panggung utama untuk sumber daya alam ini.

Meskipun sejarah mencatatnya sebagai upaya perdagangan yang sah, tetapi terkuak cerita yang kurang dikenal, yaitu kisah pencurian peta melibatkan Belanda.

Faktanya, untuk bisa sampai ke Indonesia dan melakukan perdagangan rempah-rempah, Belanda telah terlibat dalam aksi yang lebih rahasia dengan mencuri peta strategis milik Portugis.

Baca juga: Taktik Perang Sisingamangaraja XII dalam Pertempuran Melawan Belanda

Portugis sebagai pusat rempah Eropa

Pada abad ke-16, Belanda memegang peranan penting dalam perdagangan global, terutama dalam perdagangan rempah-rempah.

Akan tetapi, meskipun Belanda telah tumbuh pesat dalam perdagangan ini, Portugis masih menjadi pemeran utama dalam pusat dan penyortiran rempah-rempah di Eropa.

Sebab, pada saat itu, negara-negara Eropa, termasuk Belanda, masih mendapatkan rempah-rempah dari pelabuhan Lissabon di Portugis.

Pada waktu itu, Portugis sudah melakukan perjalanan keliling dunia dan tiba di Asia untuk mendapat pasokan rempah-rempahnya yang akan di jual di Eropa.

Oleh karena itu, untuk tetap mempertahankan posisinya sebagai salah satu pusat perdagangan rempah di Eropa, Portugis pun merahasiakan rute perdagangannya ke Asia.

Dengan begitu, negara-negara di Eropa, termasuk Belanda, masih bergantung kepada Portugis.

Kerja sama dagang Belanda dan Portugis berjalan baik hingga pada 1580 terbentuklah Uni Iberia yang menggabungkan Portugis dengan Spanyol.

Kala itu, Spanyol merupakan musuh Belanda akibat perang antara Republik Belanda Serikat dan Spanyol sejak 1548.

Peristiwa terbentuknya Uni Iberia ini pun menganggu kerja sama perdagangan Belanda dan Portugis. Oleh karenanya, Belanda terpaksa menutup kantor dagang di Lissabon dan kembali ke negara mereka.

Baca juga: Konstatinopel: Perebutan Pasar Rempah Terbesar Eropa oleh Turki Usmani

Ekspedisi pertama

Karena kerja sama Belanda-Portugis terganggu. Agar bisa menghadapi persaingan perdagangan rempah yang semakin ketat, pada 1592, Belanda pun mendirikan Compagnie van Verre, sebuah kongsi dagang beranggotakan 10 perusahaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com