Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPEC: Sejarah dan Daftar Anggotanya

Kompas.com - 16/11/2023, 08:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organization of the Petroleum Exporting Countries atau lebih dikenal dengan singkatan OPEC, merupakan organisasi negara-negara yang terlibat dalam ekspor minyak bumi.

OPEC didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad, Irak, dengan tujuan mengoordinasikan dan mengelola kebijakan produksi minyak di antara anggotanya.

Dalam sejarah dunia, OPEC telah mencatat dampak yang luar biasa di panggung global.

Baca juga: OPEC Peringatkan Bahaya Kurangnya Investasi di Industri Minyak

Sejarah OPEC

Sejarah lahirnya OPEC dimulai pada 1960, ketika terjadi perubahan kondisi ekonomi dan politik internasional seiring dengan kemerdekaan beberapa negara baru, seperti Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.

Negara-negara ini membutuhkan pasokan sumber daya alam, termasuk minyak bumi, tetapi pasar minyak internasional saat itu dikuasai oleh perusahaan multinasional The Seven Mayors yang berasal dari negara-negara maju, seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, dan Shell.

Selain itu, negara-negara yang baru merdeka ini juga terisolasi dari pasar minyak bekas Uni Soviet dan negara-negara besar lainnya.

Oleh karena itu, pada 10-14 September 1960, lima produsen minyak, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, mengadakan Konferensi Baghdad di Irak.

Hasil pertemuan ini adalah kesepakatan untuk mendirikan OPEC pada 14 September 1960.

OPEC mulai menerima anggota baru pada tahun berikutnya, termasuk Qatar pada 1961, serta Indonesia dan Libya pada 1962.

Pada 1965, OPEC membuka Kantor Sekretariat pertama di Jenewa, Swiss, dan menandatangani deklarasi kebijakan perminyakan untuk anggotanya.

Selanjutnya, OPEC terus menerima anggota baru, seperti Uni Emirat Arab pada 1967, Aljazair pada 1969, Nigeria pada 1971, Ekuador pada 1973, dan Gabon pada 1975.

Pada era 2000-an, negara-negara baru, seperti Angola pada 2007, Guinea Khatulistiwa pada 2017, dan Kongo pada 2018, bergabung dengan OPEC.

Meskipun demikian, beberapa negara memilih untuk keluar dari OPEC, seperti Indonesia pada 2009, Qatar pada 2019, dan Ekuador pada 2020.

Hingga saat ini, OPEC tetap menjadi organisasi berpengaruh di dunia, dengan kebijakannya menjadi acuan dalam pergerakan harga komoditas dan saham global.

Tujuan OPEC

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, OPEC berdiri sebagai respons terhadap tindakan monopoli yang dilakukan oleh The Seven Mayors.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com