Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OPEC: Sejarah dan Daftar Anggotanya

OPEC didirikan pada 14 September 1961 di Baghdad, Irak, dengan tujuan mengoordinasikan dan mengelola kebijakan produksi minyak di antara anggotanya.

Dalam sejarah dunia, OPEC telah mencatat dampak yang luar biasa di panggung global.

Sejarah OPEC

Sejarah lahirnya OPEC dimulai pada 1960, ketika terjadi perubahan kondisi ekonomi dan politik internasional seiring dengan kemerdekaan beberapa negara baru, seperti Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.

Negara-negara ini membutuhkan pasokan sumber daya alam, termasuk minyak bumi, tetapi pasar minyak internasional saat itu dikuasai oleh perusahaan multinasional The Seven Mayors yang berasal dari negara-negara maju, seperti Exxon, Texaco, Socal, Gulf, British Petroleum, dan Shell.

Selain itu, negara-negara yang baru merdeka ini juga terisolasi dari pasar minyak bekas Uni Soviet dan negara-negara besar lainnya.

Oleh karena itu, pada 10-14 September 1960, lima produsen minyak, yaitu Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela, mengadakan Konferensi Baghdad di Irak.

Hasil pertemuan ini adalah kesepakatan untuk mendirikan OPEC pada 14 September 1960.

OPEC mulai menerima anggota baru pada tahun berikutnya, termasuk Qatar pada 1961, serta Indonesia dan Libya pada 1962.

Pada 1965, OPEC membuka Kantor Sekretariat pertama di Jenewa, Swiss, dan menandatangani deklarasi kebijakan perminyakan untuk anggotanya.

Selanjutnya, OPEC terus menerima anggota baru, seperti Uni Emirat Arab pada 1967, Aljazair pada 1969, Nigeria pada 1971, Ekuador pada 1973, dan Gabon pada 1975.

Pada era 2000-an, negara-negara baru, seperti Angola pada 2007, Guinea Khatulistiwa pada 2017, dan Kongo pada 2018, bergabung dengan OPEC.

Meskipun demikian, beberapa negara memilih untuk keluar dari OPEC, seperti Indonesia pada 2009, Qatar pada 2019, dan Ekuador pada 2020.

Hingga saat ini, OPEC tetap menjadi organisasi berpengaruh di dunia, dengan kebijakannya menjadi acuan dalam pergerakan harga komoditas dan saham global.

Tujuan OPEC

Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, OPEC berdiri sebagai respons terhadap tindakan monopoli yang dilakukan oleh The Seven Mayors.

Oleh karena itu, tujuan utama OPEC adalah mengoordinasikan isu-isu terkait produksi, harga, dan hak konsesi minyak bumi dengan perusahaan-perusahaan minyak di seluruh dunia.

Selain itu, menurut informasi resmi yang ditemukan di situs web mereka, tujuan OPEC melibatkan:

Syarat menjadi anggota OPEC

Untuk menjadi anggota OPEC, suatu negara harus memenuhi serangkaian persyaratan yang telah ditetapkan.

Tiga kriteria utama yang harus dipenuhi untuk dapat bergabung dengan OPEC adalah:

Negara anggota OPEC

Berikut adalah daftar negara-negara yang saat ini masih menjadi anggota aktif OPEC:

  • Iran (negara pendiri sejak 1960)
  • Irak (negara pendiri sejak 1960)
  • Kuwait (negara pendiri sejak 1960)
  • Arab Saudi (negara pendiri sejak 1960)
  • Venezuela (negara pendiri sejak 1960)
  • Libya (bergabung sejak 1962)
  • Uni Emirat Arab (bergabung sejak 1967)
  • Aljazair (bergabung sejak 1969)
  • Nigeria (bergabung sejak 1971)
  • Gabon (bergabung sejak 1975)
  • Angola (bergabung sejak 2007)
  • Guinea Khatulistiwa (bergabung sejak 2017)
  • Kongo (bergabung sejak 2018)

Referensi:

  • Fattouh, B., & Sen, A. (2016). The past, present, and future role of OPEC. The Palgrave handbook of the international political economy of energy, 73-94.

https://www.kompas.com/stori/read/2023/11/16/080000179/opec--sejarah-dan-daftar-anggotanya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke