Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Indonesia Keluar dari OPEC pada 2008?

Kompas.com - 20/09/2021, 08:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organization of the Petroleum Exporting Countries atau OPEC adalah organisasi di mana anggotanya adalah negara-negara pengimpor minyak bumi.

OPEC pertama kali berdiri di Baghdad, Irak, pada 14 September 1961.

Lima negara pertama pendiri OPEC berdasarkan Konferensi Baghdad 10-14 Agustus 1960 adalah:

  • Irak
  • Iran
  • Kuwait
  • Arab Saudi
  • Venezuela

Dua tahun kemudian, Indonesia turut bergabung dalam OPEC, tahun 1962 berkat kekayaan sumber daya alam yang melimpah.

Namun, tahun 2008 Indonesia memutuskan keluar dari OPEC karena minyak bumi di Indonesia semakin berkurang, sehingga Indonesia tidak lagi menjadi pengekspor minyak bumi, tetapi pengimpor.

Baca juga: OPEC: Sejarah dan Tujuannya

Alasan Indonesia Keluar dari OPEC Tahun 2008

Indonesia pertama kali bergabung dalam OPEC pada 1962.

Sebagai negara anggota, Indonesia cukup aktif dalam setiap kegiatan yang dilakukan oleh OPEC, salah satunya adalah ikut serta dalam menentukan dan melaksanakan arah dan kebijakan OPEC.

Tujuannya adalah untuk menstabilkan jumlah produksi dan harga minyak dalam perdagangan internasional.

Namun, pada 2008, Indonesia memutuskan untuk keluar dari organisasi yang didirikan oleh lima negara produsen minyak terbesar di dunia, yaitu Irak, Iran, Kuwait, Arab Saudi, dan Venezuela.

Alasan Indonesia keluar dari keanggotaan OPEC adalah karena Indonesia sudah tidak lagi menjadi negara pengimpor minyak, bukan lagi pengekspor seperti sebelumnya.

Hal ini terjadi karena kegiatan eksplorasi dan produksi minyak lambat laun semakin berkurang, sedangkan kebutuhan konsumsi terus meningkat.

Cadangan minyak Indonesia juga menurun secara signifikan.

Turunnya produksi minyak Indonesia dapat dilihat dalam sepuluh tahun terakhir, seperti pada 1996, produksi minyak Indonesia masih sekitar 548,64 juta barel.

Sedangkan pada tahun selanjutnya, produksi minyak Indonesia menurun di kisaran 543, 75 juta barel.

Jumlah produksi ini tiap tahun semakin menurun, puncaknya ada pada 2005, yaitu sebesar 387,65 juta barel.

Jika dilihat lagi, sejak 2007, produksi minyak Indonesia selalu berada di bawah 1 juta bpd, padahal tingkat konsumsinya terus meningkat.

Dengan kondisi tersebut, Indonesia pun memutuskan untuk tidak lagi aktif sebagai anggota OPEC.

Baca juga: Komoditas Ekspor Indonesia Sektor Tambang

Referensi:

  • SuaraGEA. (2015). Kekayaan Maritim Indonesia. Departemen Media Eksternal HMTG “GEA” ITB. Vol 1.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com