Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bataha Santiago, Pahlawan Nasional yang Menentang Belanda

Kompas.com - 08/11/2023, 19:30 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Bataha Santiago adalah salah satu tokoh masyarakat asal Sangihe Talaud, Sulawesi.

Ia juga merupakan raja ketiga dari Kerajaan Manganitu yang berkuasa sejak 1670 hingga 1675.

Dalam sejarahnya, Bataha Santiago dikenal sebagai satu-satunya raja di Kepulauan Sangihe pada masa itu yang berani menentang Belanda.

Untuk mengenang jasanya, Presiden Joko Widodo telah menetapkan Bataha Santiago sebagai Pahlawan Nasional.

Baca juga: 10 Biografi Pahlawan Nasional

Perjuangan Bataha Santiago

Bataha Santiago atau bernama lengkap Don Jugov (Jogolov) Sint Santiago lahir di Desa Bowongtiwo-Kauhis, Manganitu pada 1622.

Sewaktu muda, Santiago sempat disekolahkan oleh ayahnya di Universitas Santo Thomas Manila, Filipina, pada 1666 dan berhasil menyelesaikannya dalam kurun waktu empat tahun.

Sepulangnya dari Filipina, ia dinobatkan sebagai raja di Kerajaan Manganitu dan memegang tampuk kekuasaan selama lima tahun (1670-1675).

Selama menjadi raja, Belanda beberapa kali memaksa Santiago untuk menandatangani lange contract atau kontrak panjang.

Akan tetapi, Santiago terus menolak dan justru mengumumkan perang terhadap VOC.

Alasan Bataha Santiago menolak menandatangani kontrak tersebut karena isinya yang berbunyi sebuah instruksi untuk melenyapkan tanaman cengkih.

Belanda memanfaatkan Sultan Kaitjil Sibori, anak dari Sultan Mandarsyah, Sultan Ternate ke-11, untuk membujuk Santiago agar mau menandatangani kontrak itu, tetapi tetap tidak berhasil.

Belanda pun merasa marah dan kecewa dengan penolakan Santiago.

Sementara itu, Santiago sudah bisa mengetahui konsekuensi yang harus ditanggung apabila menolak tawaran Belanda, yaitu berperang.

Bataha Santiago kemudian memerintahkan pasukannya.

"I kite mendiahi wuntuang 'u seke, nusa kumbahang katumpaeng," kata Bataha Santiago yang artinya kita harus menyiapkan pasukan perang, negeri kita jangan dimasuki musuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com