Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pertempuran Lima Hari Semarang

Kompas.com - 03/11/2023, 13:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Lima Hari di Semarang terjadi pada 15-19 Oktober 1945.

Peristiwa ini merupakan bagian penting dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia setelah kekalahan Jepang pada Perang Dunia II.

Peristiwa ini melibatkan sisa-sisa pasukan Jepang di Indonesia dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Untuk mengenang peristiwa ini, dibangunlah sebuah tugu, yaitu Tugu Muda di Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Berikut ini sejarah Pertempuran 5 Hari di Semarang atau yang biasa disebut Palagan 5 Dina.

Baca juga: Dampak Pertempuran Lima Hari Semarang

Latar belakang peristiwa

Walaupun Indonesia telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, nyatanya masih banyak tentara Jepang yang berada di wilayah Nusantara dan menunggu untuk dipulangkan ke negaranya.

Sebagian dari tentara Jepang ini ditempatkan dalam berbagai bidang pekerjaan, seperti buruh pabrik.

Seiring dengan itu, pasukan Sekutu, termasuk Belanda, mulai datang kembali ke Indonesia untuk mengumpulkan senjata dari tentara Jepang. Mereka juga mengirim pulang para mantan tentara Jepang yang masih berada di Indonesia.

Latar belakang Pertempuran Lima Hari Semarang berawal dari insiden penting di Cepiring, sebuah wilayah yang terletak sekitar 30 kilometer dari Kota Semarang.

Tepatnya pada 14 Oktober 1945, sekitar 400 mantan tentara Jepang yang sebelumnya bekerja di pabrik gula Cepiring mencoba untuk melarikan diri dari pengawalan.

Mereka berhasil melarikan diri dan bergabung dengan pasukan batalion Kidobutai yang dipimpin oleh Mayor Kido di daerah Jatingaleh.

Situasi semakin memanas setelah dokter Kariadi, Kepala Laboratorium Pusat Rumah Sakit Rakyat (RS Purasara), ditemukan tewas karena ditembak oleh tentara Jepang.

Kejadian ini terjadi ketika Kariadi dalam perjalanan untuk memeriksa Reservoir Siranda di Candi Lama yang merupakan salah satu sumber mata air di Semarang.

Kabar lain juga beredar bahwa pihak Jepang diduga telah mencemari mata air tersebut dengan racun.

Insiden-insiden tersebut pun membangkitkan emosi masyarakat Semarang dan mereka bersepakat untuk membalas tindakan tentara Jepang.

Baca juga: Peringatan Pertempuran Lima Hari Semarang Akan Digelar, 5 Jalan Ditutup

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com