Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Pertempuran Lima Hari Semarang

Kompas.com - 11/09/2023, 21:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Pertempuran Lima Hari Semarang adalah serangkaian peristiwa pertempuran antara rakyat Indonesia melawan tentara Jepang di Semarang, Jawa Tengah.

Pertempuran Lima Hari Semarang berlangsung sejak 15 hingga 19 Oktober 1945.

Penyebab terjadinya Pertempuran Lima Hari Semarang ada dua hal, yaitu larinya tentara Jepang dan tewasnya dr Kariadi.

Sejak tanggal 15 Oktober 1945, pertempuran sengit sudah terjadi antara pasukan Indonesia dengan tentara Jepang.

Lalu, pada 19 Oktober 1945, sempat terjadi gencatan senjata antara kedua belah pihak, tetapi tidak menghentikan situasi genting yang masih terjadi.

Pada akhirnya, Pertempuran Lima Hari Semarang baru berhasil diakhiri setelah Kasman Singodimedjo dan Mr Sartono yang mewakili Indonesia berunding dengan Komandan Tentara Jepang Letkol Nomura.

Lantas, apa dampak Pertempuran Lima Hari Semarang?

Baca juga: Pertempuran Lima Hari Palembang: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Dampak Pertempuran Lima Hari Semarang

Memakan korban jiwa

Diperkirakan peristiwa Pertempuran Lima Hari Semarang menewaskan sebanyak 850 orang Jepang serta 2.000 pemuda dan rakyat Indonesia.

Akan tetapi, ada versi lain yang menyebutkan bahwa kurang dari 300 orang tewas dalam insiden tersebut.

Seorang sejarawan Jepang, yaitu Ken’ichi Goto menulis bahwa 187 orang tewas dalam pertempuran.

Sementara itu, Mayor Kido melaporkan bahwa ada 42 tentara tewas, 43 terluka, dan 213 hilang.

Baca juga: Kariadi, Dokter yang Gugur di Pertempuran Lima Hari Semarang

Persenjataan Jepang dilucuti oleh Sekutu

Supaya pertempuran tidak berlangsung berlarut-larut, digelar perundingan untuk mengupayakan gencatan senjata.

Kasman Singodimedjo dan Mr Sartono mewakili pihak Indonesia, sedangkan dari Jepang diwakilkan oleh Letnan Kolonel Nomura, Komandan Tentara Dai Nippon.

Selain itu, ada pula perwakilan dari pihak Sekutu, yaitu Brigadir Jenderal Bethel.

Pada akhirnya, perdamaian di antara Indonesia dan Jepang terjadi setelah pertemuan diadakan.

Namun, pada 20 Oktober 1945, pihak Sekutu melucuti seluruh persenjataan para tentara Jepang.

Sayangnya, setelah Jepang pergi, Semarang dikuasai oleh Sekutu yang didukung oleh tentara Belanda.

Perjuangan mempertahankan kemerdekaan pun masih terus berlanjut sampai Belanda dan negara-negara internasional mengakui secara de facto dan de jure atas kedaulatan Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com