Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Lima Semarang dan Cerita Amuk Soekarno

Kompas.com - 03/01/2023, 18:00 WIB
Josephus Primus

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Simpang Lima Semarang merupakan kawasan ikonik di Kota Semarang.

Simpang Lima Semarang menjadi alun-alun pertama Kota Semarang.

Penanda Simpang Lima Semarang ada tiga.

Pertama, adanya lapangan luas sebagai kawasan pusat perhatian.

Baca juga: 7 Hotel Murah Dekat Simpang Lima Semarang untuk Tahun Baruan 

Kedua, ada lima jalan yang membuat kawasan seluas 3,3 hektar itu mendapat sebutan Simpang Lima Semarang.

Jalan termutakhir atau simpang kelima di Simpang Lima Semarang adalah Jalan KH Achmad Dahlan.

Sementara, empat jalan selain KH Achmad Dahlan yang menjadi pembeda Simpang Lima Semarang adalah Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Yani, dan Jalan Gajah Mada.

Salah satu penjual Wingko Babat, Win (55) di kompleks pusat Oleh-oleh Jalan Pandanaran Semarang, Selasa (26/5/2020).KOMPAS.com/RISKA FARASONALIA Salah satu penjual Wingko Babat, Win (55) di kompleks pusat Oleh-oleh Jalan Pandanaran Semarang, Selasa (26/5/2020).

Ketiga, Simpang Lima Semarang, selain kaya akan pemandangan gedung-gedung tinggi dan unik, juga menjadi pusat jajan oleh-oleh makanan khas Kota Semarang.

Pengunjung bisa menjumpai jajanan khas di Simpang Lima Semarang mulai dari wingko babat, lumpia atau lunpia, hingga bandeng presto.

Laman sumber bacaan Kompas.com edisi 31 Desember 2022 menyebut bahwa SImpang Lima Semarang masih tetap menjadi tujuan warga merayakan malam tahun baru.

Wingko babat merek Dyriana, makanan khas dari Kota Semarang. Wingko babat terbuat antara lain dari tepung ketan dan parutan kelapa. Wingko Babat Semarang Wingko babat merek Dyriana, makanan khas dari Kota Semarang. Wingko babat terbuat antara lain dari tepung ketan dan parutan kelapa.

Simpang Lima Semarang

Foto Pasar Djohar Semarang tahun 1938Universitas Leiden Foto Pasar Djohar Semarang tahun 1938

Alkisah, sejarah Simpang Lima Semarang punya kaitan dengan Presiden Soekarno.

Saat memerintah Indonesia di era 1960-an, Presiden Soekarno mengetahui bahwa kawasan alun-alun lama Semarang, di kawasan Pasar Johar, berpindah tangan ke pihak swasta.

Konon pihak swasta melakukan perombakan besar pada kawasan Pasar Johar itu.

Lantaran alasan itulah, amuk Soekarno memuncak.

Melalui instruksi presiden, Soekarno memerintahkan pembangunan alun-alun baru Kota Semarang.

Poyek alun-alun baru itu berlangsung pada periode 1965-1969.

Alhasil, amuk Soekarno berwujud positif yakni Simpang Lima Semarang hingga kini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com