KOMPAS.COM - Kerajaan Medang atau dikenal juga sebagai Mataram Kuno pernah dipindah ke Jawa Timur oleh Mpu Sindok.
Mpu Sindok merupakan raja Medang pasca-Dyah Wawa (Dinasti Syailendra).
Ia memindahkan pemerintahan Kerajaan Medang dari Poh Pitu (Jawa Tengah) ke Watugaluh (Jawa Timur).
Mpu Sindok membangun kerajaan baru di wilayah Jawa Timur serta menyatakan bahwa Kerajaan Medang di Watugaluh sebagai kelanjutan atau penerus dari Kerajaan Medang Poh Pitu.
Pemerintahan Kerajaan Medang di Watugaluh berlangsung sejak 929 hingga 1006 M.
Berikut ini nama raja Kerajaan Mataram Kuno pada periode Jawa Timur:
Berikut ini penjelasan lebih lengkapnya:
Mpu Sindok adalah raja pertama sekaligus pendiri Kerajaan Medang periode Jawa Timur dengan gelar Sri Maharaja Rakai Hino Sri Isana Wikramadharmottunggadewa.
Baca juga: Alasan Mpu Sindok Memindah Pusat Kerajaan dari Jawa Tengah ke Jawa Timur
Mpu Sindok dianggap sebagai pendiri dinasti baru bernama Wangsa Isyana. Istrinya bernama Sri Parameswari Dyah Kebi, putri dari Rakai Bawa.
Menurut Poerbatjaraka, Rakai Bawa merupakan orang yang sama dengan Dyah Wawa. Oleh karena itu, Mpu Sindok adalah menantu Dyah Wawa (Dinasti Syailendra).
Mpu Sindok memimpin penduduk Medang yang selamat dari bencana Merapi untuk berpindah ke timur, tepatnya di daerah Jombang, Jawa Timur.
Selama memimpin Medang periode Jawa Timur, banyak prasasti yang Mpu Sendok tinggalkan.
Berikut ini prasasti peninggalan Mpu Sindok:
Sri Isyana Tunggawijaya merupakan putri dari Mpu Sindok. Ia memegang pemerintahan Kerajaan Medang setelah ayahnya.
Sri Isyana menjalankan pemerintahan dengan dibantu suaminya bernama Sri Lokapala yang merupakan bangsawan dari Bali.