Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dewa Cupid dalam Mitologi Yunani

Kompas.com - 15/10/2023, 13:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketika mendengar tentang Cupid, yang terbayangkan adalah seorang bayi malaikat dengan busur dan anak panahnya. Dewa Cupid sering dijadikan simbol pada perayaan Valentine.

Namun, terdapat cerita lain di balik gambaran menggemaskan Dewa Cupid, sang bayi malaikat.

Jauh sebelum keterkaitannya dengan Hari Valentine, orang Yunani sudah mengenal Cupid sebagai Eros, dewa tampan yang melambangkan cinta.

Berikut ini kisah Dewa Cupid dalam Mitologi Yunani.

Baca juga: Dewa Cinta Cupid Tampakkan Diri dalam Lukisan Legendaris Vermeer

Cupid dalam Mitologi Yunani

Penulis awal yang merinci Eros sekitar tahun 700 SM adalah Hesiod, ia menulis dalam karyanya berjudul "Theogony".

Menurutnya, Eros adalah salah satu dewa awal yang lahir dari telur dunia (world egg).

Dalam kepercayaan Yunani kuno, konsep world egg merujuk pada ide kosmologis bahwa alam semesta bermula dari sebuah telur kosmik.

Telur tersebut dianggap sebagai asal mula dan tempat lahirnya dewa atau entitas kosmik yang kemudian menciptakan dunia serta segala isinya.

Cerita tentang orang tua Eros masih sangat beragam.

Beberapa sumber mengatakan bahwa Nyx dan Erebus adalah orang tua Eros.

Sementara itu, sumber lain menyebutkan Aphrodite dan Ares sebagai orang tua Eros.

Selain itu, terdapat versi yang menyebut Iris dan Zephyrus sebagai orang tua Eros.

Ada pula yang menyebut Aphrodite dan Zeus merupakan ayah sekaligus kakek bagi Eros.

Dilengkapi dengan busur dan anak panah emas untuk membangkitkan rasa cinta serta anak panah timah untuk memicu ketidakcintaan, Eros dipercayai menggunakan senjatanya untuk memengaruhi perasaan para dewa dan manusia.

Dalam salah satu kisah dari mitologi Yunani kuno yang kemudian diadopsi oleh Ovidius, penulis Romawi, Cupid (atau Eros) menembakkan anak panah emas ke Apollo yang membuat sang dewa jatuh cinta kepada nimfa bernama Daphne.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com