Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tempe, Makanan Bergizi yang Berasal dari Jawa

Kompas.com - 04/10/2023, 08:00 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tempe memiliki kisah panjang tentang inovasi kuliner dan kekayaan budaya yang membedakannya dari makanan kedelai tradisional Tiongkok dan Jepang.

Tempe berasal dari ruang dapur tradisional suku Jawa. Makanan olahan kedelai ini telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan kuliner masyarakat Jawa.

Hal inilah yang mendorong terangkatnya citra tempe ke tingkat internasional melalui modernisasi industri pada abad ke-20.

Baca juga: Makan Tempe Setiap Hari, Apa Efeknya pada Tubuh?

Awal mula penemuan tempe

Kehadiran tempe dalam budaya makan suku Jawa, terutama di Yogyakarta dan Surakarta, ternyata sudah terdokumentasi sejak berabad-abad yang lalu.

Dokumen seperti manuskrip Serat Centhini dari abad ke-16 menunjukkan jejak kata "tempe" dalam pencatuman hidangan seperti jae santen tempe dan kadhele tempe srundengan.

Temuan ini memberikan gambaran bahwa tempe pertama kali diproduksi dari kedelai hitam oleh masyarakat pedesaan tradisional Jawa di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum abad ke-16.

Asal-usul kata "tempe" dapat ditelusuri dalam bahasa Jawa kuno, di mana ada makanan berwarna putih bernama tumpi yang terbuat dari tepung sagu.

Tempe segar yang juga berwarna putih, mirip dengan tumpi, sehingga dapat menciptakan keterkaitan historis.

Selain itu, dokumen kamus bahasa Jawa-Belanda tahun 1875 mencatat referensi terhadap tempe yang menambah dimensi sejarah lebih lanjut.

Catatan sejarah mencatat bahwa pembuatan tempe dimulai selama era Tanam Paksa di Jawa pada 1875.

Kala itu, masyarakat Jawa terpaksa menggunakan hasil pekarangan, seperti singkong, ubi, dan kedelai, sebagai sumber pangan.

Fermentasi kedelai menggunakan kapang Aspergillus menjadi teknik utama dalam pembuatan tempe.

Dari Jawa, teknik ini merambat ke seluruh Indonesia, seiring dengan migrasi masyarakat Jawa ke berbagai penjuru Tanah Air. 

Tempe dari masa ke masa

Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, tempe berhasil menyelamatkan kesehatan para tawanan perang, mencegah disentri dan busung lapar.

Studi dari 1940-an hingga 1960-an menunjukkan peran krusial tempe dalam kelangsungan hidup tahanan Perang Dunia II.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com