Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pahlawan di Balik Thailand yang Tak Terjajah Eropa

Kompas.com - 23/09/2023, 07:15 WIB
Rebeca Bernike Etania,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Thailand yang dahulu dikenal sebagai Siam punya kisah yang menginspirasi tentang bagaimana sebuah negara mampu mempertahankan kemerdekaannya di tengah tekanan kolonialisme yang melanda Asia pada abad ke-19.

Salah satu tokoh sentral dalam perjuangan Thailand untuk tetap merdeka adalah Raja Mongkut, yang juga dikenal sebagai Rama IV.

Dengan kebijaksanaan dan pendekatan diplomatik yang cerdas, Raja Mongkut berhasil menjaga Thailand agar tetap bebas dari cengkeraman kolonialisme Eropa.

Baca juga: Mengapa Thailand Jadi Negara ASEAN yang Tidak Pernah Dijajah?

Kehidupan Awal dan Naik Tahta

Raja Mongkut lahir pada 18 Oktober 1804 di Bangkok sebagai putra Raja Rama II. Sejak muda, ia menunjukkan minat besar terhadap ilmu pengetahuan dan agama. Sebagai seorang yang cerdas, Raja Mongkut belajar bahasa Inggris dan Latin, serta mendalami pengetahuan tentang agama Buddha.

Pendidikan yang luas ini memberinya wawasan yang mendalam terhadap dunia internasional dan kebijakan luar negeri.

Pada tahun 1851, setelah kematian Raja Rama III (Saudara Raja Rama IV), Mongkut naik takhta sebagai Raja Mongkut atau Rama IV. Pada masa kepemimpinannya, ia memiliki visi besar untuk menjaga kedaulatan Thailand dan menghindari ancaman kolonialisme yang sedang merajalela di Asia.

Baca juga: Mengapa Thailand Terkuat di Asia Tenggara? Ini Jawaban Shin Tae-yong

Kebijakan Diplomatik Bijaksana

Raja Mongkut sangat menyadari ancaman yang dihadapi oleh Thailand dari kekuatan kolonial Eropa, terutama Inggris dan Prancis dan untuk menghadapi hal tersebut, ia mengambil berbagai langkah bijaksana yang mengukuhkan kemerdekaan negaranya.

Salah satu kebijakan utama Raja Mongkut adalah menjaga keseimbangan diplomatis dengan negara-negara besar tersebut. Ia menjalin hubungan baik dengan Inggris dan Prancis tanpa memberikan preferensi yang berlebihan kepada salah satu pihak.

Langkah ini penting untuk menjaga Thailand tetap netral dalam persaingan global yang tengah berlangsung.

Raja Mongkut juga mengadopsi pendekatan diplomasi budaya untuk membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara asing.

Ia sering berkomunikasi dengan diplomat asing dan menghadirkan pandangan unik Thailand tentang budaya dan kebijakan dalam suasana yang santai dan ramah. Pendekatan ini membantu menciptakan pemahaman yang lebih baik antara Thailand dan negara-negara lain.

Dalam upaya menjaga kemerdekaan ekonomi, Raja Mongkut menjalin perjanjian perdagangan dengan berbagai negara asing.

Perjanjian-perjanjian tersebut tidak hanya menguntungkan Thailand dari segi ekonomi, tetapi juga menciptakan ikatan diplomatik yang kuat.

Pada tahun 1855, Raja Mongkut mengadakan perjanjian perdagangan dengan Amerika Serikat, yang membuka peluang baru bagi Thailand dalam perdagangan internasional.

Raja Mongkut selalu menjunjung tinggi kedaulatan dan kemandirian Thailand. Ia tegas menyatakan bahwa Thailand adalah negara yang merdeka dan tidak akan mudah diintervensi oleh negara-negara asing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com