Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Menulis Sejarah Memerlukan Intuisi?

Kompas.com - 28/08/2023, 19:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ada empat ruang lingkup sejarah, yaitu sejarah sebagai kisah, sebagai peristiwa, sebagai ilmu, dan sebagai seni.

Sejarah sebagai seni memiliki arti sebagai suatu kemampuan menulis yang baik dan menarik tentang suatu kisah atau peristiwa yang terjadi pada masa lalu.

Alasan sejarah disebut sebagai seni karena memiliki proses pengumpulan data dan informasi yang cukup panjang.

Selain itu, unsur seni lainnya juga terletak pada penggunaan intuisi atau insting.

Dalam proses menginterpretasi data yang diperoleh atau menentukan topik, tidak jarang sejarawan atau penulis sejarah memerlukan sebuah intuisi.

Mengapa demikian?

Baca juga: Ruang Lingkup Sejarah sebagai Kisah

Sejarah memerlukan intuisi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), intuisi adalah daya atau kemampuan untuk mengetahui atau memahami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari.

Kadang kala, seorang sejarawan atau penulis sejarah membutuhkan insting untuk menentukan topik yang akan mereka tulis.

Terlebih, menurut Kuntowijoyo, sejarah dianggap sebagai seni karena terkandung intuisi di dalamnya.

Oleh sebab itu, seorang sejarawan dalam menulis sejarah memerlukan intuisi atau ilham.

Artinya, sejarawan atau penulis sejarah perlu melakukan pemahaman langsung dan memakai insting selama proses penelitian dilakukan.

Tidak hanya bergantung pada ilmu sejarah yang mereka miliki, terkadang sejarawan juga membutuhkan ilmu sosial dalam menentukan sumber apa saja yang harus dicari, sama halnya dalam menginterpretasi data.

Saat menggunakan insting, kepandaian sejarawan dalam mengambil keputusan sangat diperlukan dalam setiap langkahnya selama menulis sejarah.

Dalam hal ini, cara kerja sejarawan dapat dikatakan mirip dengan cara kerja seorang seniman.

Kendati begitu, hasil karya tulis setiap sejarawan atau penulis sejarah tetap harus berpacu pada fakta sekaligus data yang mereka dapatkan.

 

Referensi:

  • Firmansyah, Andang. Haris Firmansyah. (2022). Pengantar Ilmu Sejarah. Jawa Tengah: Penerbit Lakeisha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com