Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Tapak Suci, Perguruan Pencak Silat Muhammadiyah

Kompas.com - 21/08/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Tapak Suci Putera Muhammadiyah atau disingkat Tapak Suci, adalah perguruan pencak silat milik Muhammadiyah.

Tapak Suci didirikan pada 31 Juli 1963 di Yogyakarta.

Tujuan organisasi ini adalah untuk mendidik dan membina para pesilat agar memiliki keterampilan pencak silat, memelihara kemurnian pencak silat sebagai seni bela diri Indonesia yang sesuai dan tidak menyimpang dari ajaran Islam, serta mendidik dan membina anggota untuk menjadi kader Muhammadiyah.

Sejarah Tapak Suci sebenarnya dimulai pada abad ke-19, jauh sebelum perguruan ini diresmikan menjadi organisasi otonom Muhammadiyah pada 1963.

Berikut ini sejarah Tapak Suci.

Baca juga: Sejarah dan Penyebaran Pencak Silat di Indonesia

Sejarah Tapak Suci

Cikal bakal Tapak Suci adalah aliran pencak silat Banjaran yang dikuasai oleh KH Busyro Syuhada.

Melansir tapaksucikudus.or.id, KH Busyro adalah pejuang bangsa yang hidup pada abad ke-19 di pesantren Binorong, Banjarnegara, Jawa Tengah.

KH Busyro mempunyai banyak murid, beberapa di antaranya yakni Panglima Besar Jenderal Sudirman, A Dimyati, M Wahib, dan M Yasin atau Abu Amar Syuhada, teman seperjuangan KH Ahmad Dahlan, pendiri Muhammadiyah.

A Dimyati dan M Wahib merupakan kakak beradik asal Kauman, Yogyakarta.

Pencak silat Banjaran berkembang di Yogyakarta karena A Dimyati dan M Wahib, dan semakin menyebar ketika KH Busyro pindah ke Kauman.

Baca juga: Kyai Mursalin, Ulama dan Legenda Silat dari Pulau Panggang

Pada 1925, atas restu KH Busyro, A Dimyati dan M Wahib mendirikan perguruan yang dinamai Paguron Kauman (Cikauman), yang beraliran Banjaran-Kauman.

Perguruan Cikauman melahirkan pendekar-pendekar tangguh, salah satunya M Syamsuddin, yang kemudian membuka Perguruan Seranoman (Kauman sebelah utara).

Tidak sedikit murid Perguruan Kauman yang menjadi anggota Laskar Angkatan Perang Sabil, yang turut berjuang melawan bangsa penjajah hingga gugur di medan perang.

Pada perkembangan selanjutnya dibentuk kelompok inti yang diberi nama Kosegu (Korps Serba Guna), yang aktif membantu menumpas gerakan komunis pada 1960-an, di Yogyakarta.

Meski lahir perguruan-perguruan baru dengan nama berbeda, semuanya berakar pada aliran yang sama, yakni Perguruan Kauman-Banjaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com