Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Wurare, Peninggalan Singasari yang Gagal Dibawa ke Belanda

Kompas.com - 16/08/2023, 16:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti Wurare merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Singasari yang terpahat pada alas Arca Joko Dolog.

Arca Joko Dolog kini telah ditetapkan sebagai salah satu cagar budaya, yang keberadaannya dapat ditemukan di Jalan Taman Apsari, Surabaya.

Sebenarnya, tempat ditemukannya Prasasti Wurare dan Arca Joko Dolog adalah di Desa Kandang Gajah, Trowulan, Mojokerto.

Pada 1817, prasasti ini dipindahkan dengan tujuan untuk dibawa ke Belanda melalui pelabuhan di Surabaya.

Karena gagal dibawa ke Belanda, Prasasti Wurare dan Arca Joko Dolog terdiam di Surabaya hingga kini.

Berikut ini isi Prasasti Wurare peninggalan Kerajaan Singasari.

Baca juga: Prasasti Haludayeuh, Sanjungan untuk Prabu Siliwangi

Isi Prasasti Wurare

Prasasti Wurare berangka tahun 1211 Saka atau 1289 Masehi. Dengan kata lain, prasasti ini dibuat tiga tahun sebelum Raja Kertanegara, penguasa terakhir Kerajaan Singasari, meninggal pada 1292 akibat serangan Jayakatwang.

Isi Prasasti Wurare terdiri atas 19 baris tulisan dalam Bahasa Sanskerta, yang memuat cukup banyak informasi penting.

Prasasti ini dibuka dengan puji-pujian yang ditujukan kepada Buddha dan pendeta utama bernama Aryya Bharad.

Selanjutnya, Prasasti Wurare menyebut adanya pembagian daratan Jawa menjadi Jenggala dan Panjalu guna menghindari permusuhan serta perselisihan di antara dua pangeran.

Baca juga: Prasasti Talan, Bakti Raja Jayabaya pada Airlangga

Prasasti Wurare yang terpahat pada bagian bawah arca Joko Dolog di Surabaya.KOMPAS/AMBROSIUS HARTO Prasasti Wurare yang terpahat pada bagian bawah arca Joko Dolog di Surabaya.
Maksud dari isi Prasasti Wurare tersebut adalah pembagian Kerajaan Kahuripan pada abad ke-11 oleh Raja Airlangga, menjadi Kerajaan Jenggala dan Panjalu (Kerajaan Kediri) untuk dua putranya.

Prasasti Wurare menyebut, Jenggala dan Panjalu telah disatukan pada masa Jaya Sri Wisnuwardhana yang mempunyai permaisuri Sri Jayawardhani.

Kemudian, Sri Jnanasiwawajra (Raja Kertanegara), putra dari Jaya Sri Wisnuwardhana dan Sri Jayawardhani, disebut sebagai raja dari empat pulau yang luas ilmunya dan terbaik dari semuanya.

Prasasti Wurare berisi segala pujian bagi Raja Kertanegara dan sebagai bentuk penghormatan terhadapnya, dibuatlah arca Mahaksobhya (salah satu dari lima Dhyani Buddha), yang kini disebut sebagai arca Joko Dolog.

Prasasti Wurare dibuat untuk memperingati penobatan arca Mahaksobya, yang dianggap sebagai perwujudan Raja Kertanegara, di sebuah tempat bernama Wurare.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com