Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Horren, Bukti Sunda Menyerang Jawa Timur?

Kompas.com - 14/08/2023, 17:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Prasasti Horren ditemukan di Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Prasasti berupa lempengan tembaga ini masih banyak menyimpan misteri dan mengundang perdebatan para ahli.

Pasalnya, karena isinya tidak lengkap, para peneliti kesulitan untuk menentukan asal-usul prasasti dan makna yang terkandung di dalamnya.

Satu yang pasti, pada Prasasti Horren terpahat kata Sunda, yang disebut sebagai satru (musuh) penduduk kampung Horren.

Baca juga: Prasasti Sanghyang Tapak, Kutukan Mengerikan dari Raja Sunda

Menerka isi Prasasti Horren

Prasasti Horren berupa lempengan tembaga berukuran panjang 32,6 cm dengan lebar 10,6 cm.

Menurut WF Stutterheim, seorang peneliti dari Belanda, prasasti ini berasal dari zaman Kerajaan Majapahit, tepatnya setelah Perang Bubat pada tahun 1357.

Pasalnya, isi Prasasti Horren menyebutkan bahwa penduduk kampung Horren sering kali merasa tidak aman karena adanya kemungkinan datang musuh dari Sunda.

Pernyataan itu yang menjadi acuan bagi Stutterheim untuk berpendapat bahwa selepas Perang Bubat, Kerajaan Sunda melakukan serangan terhadap Majapahit.

Akan tetapi, pendapat Stutterheim ditentang oleh sebagian sejarawan.

Baca juga: 7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang Berisi Kutukan

Jika diteliti dari gaya dan struktur bahasanya, Prasasti Horren lebih mendekati zaman Raja Airlangga dari abad ke-11, jauh sebelum Majapahit berdiri.

Karena itu, sejumlah sejarawan belum dapat menyimpulkan lebih jauh makna dari Prasasti Horren.

Para sejarawan juga belum menemukan sumber sejarah lain yang menyebutkan Jawa Timur pada masa Raja Airlangga pernah diserang oleh Sunda.

Dari sumber-sumber yang ada, hanya diketahui bahwa Raja Airlangga sibuk memerangi raja-raja daerah sekelilingnya, yang pada umumnya terletak di Jawa Timur.

Karena isinya tidak lengkap, belum dapat disimpulkan apakah isi Prasasti Horren merupakan bukti bahwa Sunda pernah menyerang Jawa Timur di masa pemerintahan Raja Airlangga.

Yang jelas, dalam prasasti ini disebutkan bahwa Sunda adalah satru (musuh) bagi masyarakat kampung Horren.

Saat ini, Prasasti Horren disimpan di Museum Sonobudoyo, Kota Yogyakarta.

 

Referensi:

  • Achmad, Sri Wintala. (2019). Perang Bubat (1279 Saka). Bantul: Araska.
  • Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com