Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Melatarbelakangi Terbentuknya Kampung Pancasila?

Kompas.com - 05/08/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampung Pancasila adalah julukan untuk desa yang dijadikan sebagai tempat implementasi dari nilai-nilai Pancasila.

Selain itu, kampung ini juga dijadikan sebagai contoh dalam penerapan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Lantas, apa yang melatarbelakangi terbentuknya Kampung Pancasila?

Baca juga: Tugu Pancasila

Menegakkan nilai-nilai Pancasila

Hal yang melatarbelakangi terbentuknya Kampung Pancasila adalah untuk menegakkan nilai-nilai Pancasila.

Seperti diketahui, Pancasila adalah dasar negara Indonesia.

Selain itu, latar belakang terbentuknya Kampung Pancasila adalah sebagai contoh penerapan nilai luhur Pancasila, sebagai contoh sikap toleransi antar umat beragama, dan sebagai contoh hidup damai tanpa adanya konflik.

Sementara itu, tujuan dibentuknya Kampung Pancasila adalah:

  • Untuk menciptakan suatu media pembelajaran Pancasila bagi masyarakat.
  • Semakin menumbuhkan kerukunan antar masyarakat di Pancasila.
  • Menanamkan nilai-nilai Bhinneka Tunggal Ika.
  • Menanamkan pemahaman bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib menerapkan sila-sila Pancasila.
  • Menanamkan pemahaman bahwa seluruh warga negara Indonesia wajib memberikan penghormatan dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para pemimpin bangsa.

Harapannya, dengan terbentuknya Kampung Pancasila ini dapat meningkatkan kecerdasan masyarakat.

Melalui proses interpretasi, internalisasi, dan aktualisasi Pancasila kelak akan membentuk pribadi yang unggul.

Dari terbentuknya Kampung Pancasila, terdapat sebuah pesan besar yang bisa dipelajari, yaitu hidup damai dan bertoleransi.

Kampung Pancasila mengingatkan betapa pentingnya toleransi sebagai unsur merumuskan stabilitas, persatuan, dan harmoni.

Kampung Pancasila sendiri saat ini sudah dibentuk di beberapa wilayah, seperti di Desa Balun Jember, Tebing Tinggi, Jakarta Barat, dan Kampung Kemetiran Kidul Yogyakarta.

 

Referensi:

  • Dr. Sutiah, M.Pd. (2020). Pendidikan Agama Islam di Desa Multikultural. Sidoarjo: Nizamia Learning Center.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com