Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Betawi, Suku Asli Jakarta

Kompas.com - 16/07/2023, 09:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Suku Betawi adalah salah satu suku bangsa di Indonesia yang memiliki kekerabatan etnis dengan Jawa, Melayu, dan Sunda.

Umumnya, orang Betawi tinggal di wilayah Jakarta dan daerah sekitarnya.

Kemunculan Betawi sendiri pertama kali pada abad ke-18 sebagai sebuah komunitas dari sejumlah etnis yang tinggal di Batavia (sekarang Jakarta).

Lalu, bagaimana sejarah Betawi?

Baca juga: Pemoeda Kaoem Betawi: Sejarah, Kiprah, dan Tokoh-tokohnya

Asal-usul penamaan Betawi

Ada beberapa versi soal asal-usul kata Betawi. Salah satunya dari nama lawas Jakarta, Batavia.

Nama Betawi berasal dari kata Batavia, yang lama-kelamaan berubah menjadi Batavi, kemudian berubah menjadi Betawi.

Pengucapan Betawi sendiri disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal yang kesulitan mengucapkan kata Batavi.

Secara historis, suku Betawi lahir karena adanya percampuran genetik atau akulturasi budaya antara masyarakat yang tinggal di Batavia.

Setelah terjadi akulturasi budaya, adat-istiadat, tradisi, dan bahasa, akhirnya muncul sebuah komunitas besar di Batavia yang dinamakan Betawi.

Di samping itu, ada beberapa versi lain yang menjelaskan tentang asal-usul penamaan Betawi, yaitu:

  • Pitawi, berasal dari bahasa Melayu-Polinesia Purba yang berarti larangan.
  • Betawi, berasal dari bahasa Melayu Brunei yang digunakan untuk menyebut giwang
  • Flora Guling Betawi, jenis tanaman perdu yang kayunya bulat seperti guling. Dulu, kayu ini digunakan untuk pembuatan gagang sejenis keris atau gagang pisau.

Sejarah

Periode awal

Pada abad ke-2, wilayah Jakarta dan sekitarnya masih termasuk dalam wilayah kekuasaan Kerajaan Salakanagara atau Holoan yang terletak di kaki Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.

Pasalnya, penduduk asli Betawi adalah rakyat dari Kerajaan Salakanagara.

Kemudian, pada akhir abad ke-5, berdiri Kerajaan Hindu Tarumanegara di tepi Sungai Citarum, yang dipandang sebagai kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.

Alhasil, penduduk asli Betawi pun menjadi rakyat Kerajaan Tarumanegara.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com