KOMPAS.com - Sejak tahun 1800, Islam memasuki peralihan periode dari abad pertengahan menjadi abad modern.
Lahirnya periode abad modern ini dilatarbelakangi oleh kondisi bumi Islam yang kala itu ditekan oleh Eropa karena keterbelakangannya dalam segala bidang.
Upaya agar dapat keluar dari tekanan tersebut yaitu melalui reformasi atau pembaharuan cara pandang Islam yang sudah kuno menuju modern.
Pembaharu Islam kala itu mulai mereformasi tatanan sosial, politik, pendidikan, dan ekonomi sebagaimana yang dikenal saat ini.
Tokoh-tokoh pembaharuan tersebut salah satunya adalah Rifa'ah al-Tahtawi.
Baca juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam
Rifa'ah al-Tahtawi memiliki nama lengkap al-Amir al-Jalil al-Marhum al-Sayyid Rifa’ah Bek ibn Rafi’ al-Tahtawi ibn Badawi.
Ia dilahirkan pada tahun 1801 di sebuah daerah bernama Tahta dan wafat pada tahun 1873.
Latar belakang keluarganya adalah Bani Ashraf yang dikenal kaya raya dan mulia, namun pada masa Rifa'ah hidup bani itu lebih condong ke ekonomi.
Ketika ia berumur 12 tahun, di bawah kekuasaan Muhammad Ali, pemerintah memperlakukan keluarganya kurang baik.
Keluarganya kala itu dimiskinkan oleh pemerintah yang membuatnya sering hijrah dari satu kota ke kota lainnya.
Menurut riwayat pendidikannya, ia pernah mengenyam pendidikan di Al Azhar Kairo pada usia 16 tahun dan selesai pada usia 21 tahun.
Baca juga: 3 Periode Islam: Klasik, Pertengahan, Modern
Pemikirannya kala itu telah mulai menonjol, sehingga ia setelah lulus langsung diangkat menjadi guru di Al Azhar.
Pada tahun 1826, ia dikirim ke Perancis bersama 113 siswa lainnya untuk menimba ilmu. Sepulangnya, ia kemudian menjadi guru di sekolah kedokteran.
Sejak itu ia telah menunjukkan corak pemikiran yang banyak dipengaruhi intelektual Eropa khususnya Perancis yang melatari gerakan pembaharuannya.
Rifa'ah al-Tahtawi menekankan pembaharuan dalam bidang-bidang sosial meliputi politik pemerintahan, pendidikan, perekonomian, namun lebih condong ke pendidikan.
Baca juga: Abad Pertengahan Islam, Kemunduran Peradaban Islam
Rifa'ah al-Tahtawi memiliki pandangan bidang pendidikan Islam bahwasannya corak pendidikan harus beranjak dari kekunoan dan kebekuannya.