Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prasasti Kawali I, Bukti Kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana

Kompas.com - 11/03/2023, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Prasasti Kawali I atau yang disebut juga Prasasti Astana Gede adalah prasasti yang ditemukan di daerah Kabuyutan Kawali, Ciamis, Jawa Barat.

Meskipun tidak berisi candrasangkala, Prasasti Kawali I diperkirakan berasal dari paruh kedua abad ke-14 berdasarkan nama raja.

Prasasti Kawali I dituliskan pada sebuah batu alam berukuran 125 cm x 120 cm x 46 cm x 57 cm dengan tebal antara 10-17 cm.

Prasasti ini ditulis dalam aksara dan Bahasa Sunda Kuno.

Tulisan pada bagian atas batu terdiri dari 10 baris, sedangkan tulisan selanjutnya ditulis pada keempat sisinya masing-masing satu baris.

Lantas, apa isi Prasasti Kawali I?

Baca juga: Aksara Sunda: Sejarah dan Jumlahnya

Isi Prasasti Kawali I

Berdasarkan dari naskah Carita Parahyangan dan Pustaka Rajya Rajya i Bhumi Nusantara, Prasasti Kawali I merupakan sakakala atau tugu peringatan untuk mengenang masa kejayaan Prabu Niskala Wastu Kancana.

Prabu Niskala Wastu Kancana adalah penguasa Sunda yang bertahta di Kawali antara tahun 1371 hingga 1475.

Adapun isi dari Prasasti Kawali I adalah:

Teks di bagian muka:

  1. nihan tapak wa-
  2. lar nu sang hyang mulia tapa(k) i-
  3. nya par?bu raja wastu
  4. mangad?g di kuta ka-
  5. wali nu mahayu na kadatuan
  6. surawisesa nu marigi sa-
  7. kuliling day?h nu najur sakala
  8. desa aya ma nu pa(n)deuri pak?na
  9. gawe rahayu pak?n hebel ja
  10. ya dina buana 

Teks di bagian tepi tebal:

  1. hayua diponah-ponah
  2. hayua dicawuh-cawuh
  3. ia neker inya angger
  4. inya ni(n)cak inya re(m)pag

Baca juga: Meninggalnya Prabu Dandhang Gendhis atau Kertajaya

Artinya:

Teks di bagian muka:

Inilah jejak (tapak) (di) Kawali (dari) tapa dia Yang Mulia Prabu Raja Wastu (yang) mendirikan pertahanan (bertahta di) Kawali, yang telah memperindah kedaton Surawisesa, yang membuat parit pertahanan di sekeliling wilayah kerajaan, yang memakmurkan seluruh pemukiman. Kepada yang akan datang, hendaknya menerapkan keselamatan sebagai landasan kemenangan hidup di dunia.

Teks di bagian tepi tebal:

Jangan dimusnahkan!
Jangan semena-mena!
Ia dihormati, ia tetap.
Ia menginjak, ia roboh.

 

Referensi:

  • Nastiti, Titi Surti dan Hasan Djafar. (2016). Prasasti-prasasti dari Masa Hindu Buddha Abad ke-12 - 16 Masehi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com