KOMPAS.com - Candi Gunung Kawi merupakan salah satu obyek wisata spiritual di Pulau Bali yang berada di daerah aliran Sungai Pakerisan.
Secara administratif, letak Candi Gunung Kawi berada di Banjar Penaka, Kecamatan Tampaksiring, Kabupaten Gianyar, sekitar 30 kilometer dari Kota Denpasar.
Bentuk bangunan Candi Gunung Kawi sebenarnya tidak jauh berbeda dari candi-candi peninggalan masa Hindu-Buddha.
Keunikannya terletak pada penempatan bangunannya, yang dipahatkan pada dinding tebing batu pasir.
Situs Gunung Kawi diperkirakan telah ada sejak abad ke-11 dan menjadi persemayaman Udayana bersama dua putranya, Raja Marakata Pangkaja dan Anak Wungsu.
Baca juga: Udayana, Penguasa Bali yang Menurunkan Raja-raja Kediri
Situs Candi Gunung Kawi ditemukan oleh HT Damste pada 1920. Keberadaan bangunan suci dari masa Bali kuno ini pernah disebut dalam sejumlah prasasti.
Beberapa prasasti yang dimaksud adalah Prasasti Batuan (1022 Masehi) dan Prasasti Tengkulak A (1023 Masehi) yang dikeluarkan oleh Raja Marakata Pangkaja, putra Raja Udayana.
Pada 1951, situs ini diteliti oleh JC Krygsman dan sejak itu kerap dilakukan oleh para ahli lainnya.
Di kompleks Candi Gunung Kawi terdapat dua kelompok bangunan monumental, yakni kelompok candi tebing dan ceruk pertapaan yang disebut Amarawati.
Berdasarkan keterangan Prasasti Tengkulak A yang dikeluarkan oleh Raja Marakata Pangkaja, Amarawati didirikan oleh Raja Udayana, yang memerintah Bali antara tahun 979-1011.
Berdasarkan studi paleografi atas tulisan yang ada di kelompok candi tebing, diduga kelompok candi tebing dibangun pada abad ke-11.
Sesuai keterangan tersebut, situs Candi Gunung Kawi diperkirakan telah ada sejak abad ke-10, tepatnya di masa pemerintahan Udayana, dan pembangunannya dilanjutkan oleh dua putra Udayana, yakni Raja Marakata Pangkaja (1025-1049) dan Anak Wungsu (1049-1077).
Baca juga: Raja-Raja Kerajaan Bali
Seperti disinggung di atas, di situs Candi Gunung Kawi terdapat dua kompleks bangunan, yakni kelompok candi tebing dan ceruk pertapaan.
Di kelompok Candi Tebing Gunung Kawi terdapat sepuluh candi yang dipahat pada tebing cadas.
Sepuluh candi tersebut terbagi dalam tiga kelompok, di antaranya: