Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Perkembangan Trem Sejak Masa Hindia Belanda hingga Sekarang

Kompas.com - 17/11/2022, 18:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Trem adalah transportasi yang sempat populer di era kolonial. Trem mulai beroperasi pada 1869 di Batavia dan 1889 di Surabaya.

Setelah beroperasi, trem mula berkembang dari yang mulanya trem tenaga kuda, menjadi trem uap dan trem listrik.

Ketika itu, kehadiran trem memberikan cukup banyak manfaat bagi rakyat Indonesia, bahkan para serikat buruh banyak yang bergantung pada transportasi ini.

Akan tetapi, pada akhirnya trem dihilangkan di Indonesia. Trem dihilangkan di Jakarta pada 1962 di Jakarta dan sudah tidak digunakan lagi di Surabaya sejak 1970-an.

Lantas, bagaimana sejarah dan perkembangan trem pada masa Hindia Belanda hingga sekarang?

Baca juga: Sejarah Trem di Jakarta

Masa Hindia Belanda

Jakarta

Trem kali pertama beroperasi pada masa Hindia Belanda, tepatnya pada 1869 di Jakarta.

Awalnya, trem dioperasikan menggunakan tenaga kuda yang dapat mengangkut sekitar 40 penumpang.

Ada dua rute yang dilewati trem ini, yaitu Tanah Abang sampai ke Jatinegara.

Akan tetapi, usia trem kuda terbilang tidak begitu lama, yaitu 12 tahun. Sebab, rute panjang yang harus ditempuh membuat banyak kuda penarik trem ini kelelahan.

Selain itu, kuda-kuda tersebut juga kerap buang air besar dan kecil sembarangan sehingga menimbulkan bau yang tidak enak.

Ditambah, harga pangan kuda juga naik sehingga pemerintah memutuskan mengganti trem kuda dengan trem uap pada 1880-an.

Trem uap mulai beroperasi di Jakarta pada 18 September 1811.

Trem uap difungsikan dalam kurun waktu yang cukup lama, yaitu 20 tahun, sebelum akhirnya digantikan oleh trem listrik karena trem uap dianggap menimbulkan polusi udara.

Gagasan mengenai penggunaan trem listrik sebenarnya sudah dikemukakan sejak 1886 oleh seorang ahli listrik asal Belanda bernama Van Zwieten.

Akan tetapi, gagasan tersebut baru bisa direalisasikan pada 10 April 1899.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com