Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perang Belasting: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Kompas.com - 16/06/2022, 13:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perang Belasting adalah pertempuran antara tentara Hindia Belanda dan rakyat Sumatera Barat yang berlangsung pada 15-16 Juni 1908.

Pemberontakan rakyat Sumatera Barat terhadap Hindia Belanda disebabkan oleh penerapan pajak kepada masyarakat.

Hindia Belanda menghadapi perlawanan rakyat Sumatera Barat dengan mengirimkan Marsose atau satuan militer bentukan Belanda.

Pertempuran Belasting memakan banyak korban jiwa, baik dari rakyat Sumatera Barat maupun tentara kolonial.

Disebut sebagai Perang Belasting, karena belasting berarti pajak.

Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh

Latar belakang

Latar belakang terjadinya Perang Belasting didorong oleh kondisi keuangan Belanda yang mulai menurun.

Salah satu sumber pendapatan Belanda saat itu adalah bisnis kopi yang ada di Sumatera Barat.

Namun, bisnis kopi di sana juga sedang mengalami penurunan. Alhasil, pemerintah Belanda menaikkan pajak sebanyak 2 persen kepada masyarakat Sumatera Barat.

Kebijakan ini diumumkan oleh Belanda pada 21 Februari 1908, yang kemudian diberlakukan sejak 1 Maret 1908.

Selain menaikkan pajak, Belanda juga menerapkan pajak baru bagi rakyat Sumatera Barat, yaitu pajak kepala, pemasukan barang, rodi, tanah, keuntungan, rumah tangga, penyembelihan, tembakau, dan pajak rumah adat.

Kebijakan itulah yang memicu terjadinya pergolakan dari rakyat Sumatera Barat terhadap Belanda, yang disebut Perang Belasting.

Baca juga: Mengapa Belanda Sulit Menaklukkan Aceh?

Kronologi

Menyikapi peraturan baru terkait pajak, rakyat Sumatera Barat menggelar rapat secara sembunyi-sembunyi untuk merencanakan perlawanan.

Sayangnya, rencana perlawanan itu didengar oleh pihak Belanda. Alhasil, pada 22 Maret 1908, para penghulu andiko (datuak kampuang Sumatera Barat) ditangkap oleh Belanda dan dijebloskan ke penjara.

Mengetahui hal itu, rakyat Sumatera Barat semakin marah dan melancarkan aksi protes besar.

Puncaknya terjadi pada 15-16 Juni 1908, di mana rakyat di daerah Kamang, Sumatera Barat, melakukan perlawanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Waisak, seperti Maulid dan Isra Miraj Bersamaan

Stori
Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Ide-Ide Pembaruan Sultan Mahmud II

Stori
Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Perlawanan Kakiali terhadap VOC

Stori
Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Jayeng Sekar, Organisasi Kepolisian Bentukan Daendels

Stori
Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Abu Dujanah, Sahabat yang Membuat Nabi Muhammad Menangis

Stori
6 Peninggalan Kerajaan Ternate

6 Peninggalan Kerajaan Ternate

Stori
Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Alasan Umar bin Abdul Aziz Memerintahkan Pembukuan Hadis

Stori
Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Pablo Picasso, Pelopor Karya Seni Rupa Kubisme

Stori
Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Perbedaan Presiden dan Pemimpin Tertinggi Iran

Stori
Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Sejarah Hari Kebangkitan Nasional

Stori
4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

4 Pahlawan Perempuan dari Jawa Tengah

Stori
Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Biografi Sitor Situmorang, Sastrawan Angkatan 45

Stori
Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Peran Sunan Ampel dalam Mengembangkan Islam di Indonesia

Stori
Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Sejarah Pura Pucak Mangu di Kabupaten Badung

Stori
Sejarah Penemuan Angka Romawi

Sejarah Penemuan Angka Romawi

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com