Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Belanda Sulit Menaklukkan Aceh?

Kompas.com - 30/08/2021, 10:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak tahun 1873 hingga 1904, Belanda terlibat perang dengan Kesultanan Aceh yang disebut dengan Perang Aceh.

Perang Aceh menjadi salah satu perang terlama di dunia.

Upaya Belanda untuk dapat menguasai seluruh wilayah Sumatra ini terganjal di wilayah Aceh karena kerasnya perjuangan mereka. 

Selain itu, kurangnya informasi tentang daerah tersebut juga telah membuat Belanda benar-benar kewalahan.

Dengan pertahanan seperti itu, Aceh menjadi kota yang sangat sulit untuk ditaklukkan oleh Belanda. 

Baca juga: Peran Indonesia dalam Berbagai Konflik Internasional

Latar Belakang Invasi Belanda ke Aceh

Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda untuk menguasai Aceh, di mana kedudukannya akan semakin penting baik dari segi strategi perang maupun jalur perdagangan sejak Terusan Suez dibuka tahun 1869. 

Sebelumnya, tanggal 17 Maret 1824, Inggris dan Belanda sudah sepakat tentang pembagian wilayah jajahan di Indonesia dan Semenanjung Malaya. 

Dalam kesepakatan tersebut Belanda disebut tidak dapat mengganggu kemerdekaan Aceh. 

Namun, pada kenyataannya Belanda tetap berusaha melancarkan serangan terhadap Aceh yang jauh dari ibu kota.

Kewaspadaan Sultan Aceh meningkat dan bersiap untuk menghadapi segala konsekuensinya. 

Pada 1871, terjadi penandatangan Traktat Sumatra antara Inggris dan Belanda yang semakin membuat Aceh khawatir.

Dalam perjanjian tersebut, Belanda diberi kebebasan untuk memperluas wilayah di seluruh Sumatera, termasuk Aceh. 

Usai perjanjian tersebut, Belanda melancarkan agresinya pada 5 April 1873 dipimpin Jenderal JHR Kohler. 

Sulitnya Menaklukkan Aceh

Pasukan Aceh yang terdiri atas para ulebalang, ulama, dan rakyat terus mendapat gempuran dari pasukan Belanda. 

Pertempuran sengit di antara keduanya berlangsung dalam upaya memperebutkan Masjid Raya Baiturrahman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com