Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Surawana: Sejarah dan Struktur Bangunan

Kompas.com - 04/05/2022, 10:00 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Surawana adalah candi peninggalan Kerajaan Majapahit yang terletak di Desa Canggu, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Candi bercorak Hindu ini diperkirakan dibangun pada abad ke-14, untuk memuliakan Bhre Wengker, paman sekaligus mertua Raja Hayam Wuruk.

Saat ini, Candi Surawana dalam keadaan tidak utuh dan hanya bagian dasarnya saja yang sudah direkonstruksi.

Tidak diketahui pasti kapan candi ini ditemukan. Akan tetapi, candi ini tercatat pernah dipugar pada 1908.

Baca juga: Candi-candi Peninggalan Kerajaan Majapahit

Sejarah Candi Surawana

Candi Surawana dibangun pada 1390 untuk memuliakan Bhre Wengker, mertua dari Raja Hayam Wuruk yang meninggal pada 1388.

Bhre Wengker atau Wijaya Rajasa merupakan penguasa wilayah Wengker, yang berada di bawah Kerajaan Majapahit.

Adapun nama Candi Surawana disebut beberapa kali dalam Kitab Negarakertagama karangan Mpu Prapanca.

Di dalam Kitab Negarakertagama, disebutkan bahwa Bhre Wengker membuka hutan di Curabhahna, di antaranya diperkirakan Surawana, Pasuruan, dan Pajang.

Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa Raja Hayam Wuruk pernah bermalam di Curabhahna setelah perjalanan dari Blitar.

Tidak diketahui secara pasti kapan candi ini ditemukan. Akan tetapi, pada 1908, pernah dilakukan pemugaran oleh ilmuwan Eropa, DM Verbeek dan J Knebel.

Pemugaran Candi Surawana diselesaikan oleh PJ Perquin pada 1915.

Baca juga: Candi Kidal: Sejarah, Fungsi, Relief, dan Struktur Bangunan

Struktur candi

Candi Surawana berukuran 8x8 meter persegi dan dibangun dari batu andesit.

Saat ini, kondisi Candi Surawana hanya menyisakan kaki candi setinggi 3 meter. Sementara tubuh dan atap candi telah hancur tidak tersisa.

Untuk naik ke atas kaki candi, terdapat tangga sempit yang terletak di sisi Barat. Dari tangga ini diperkirakan bahwa Candi Surawana menghadap ke arah barat.

Candi Surawana terdapat relief yang menunjukkan kehidupan sehari-hari dan relief binatang atau tantri.

Selain itu, ada relief Candi Surawana berisi cerita tentang Arjunawiwaha atau Mintaraga serta Bubuksah dan Sri Tanjung.

 

Referensi:

  • I.G.N Anom. Kusman, Tjepi. (1991). Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala. Jakarta: Dirjen Kebudayaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com