Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Candi Arjuna: Sejarah dan Fungsinya

Kompas.com - 30/12/2021, 15:10 WIB
Lukman Hadi Subroto,
Widya Lestari Ningsih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Candi Arjuna merupakan candi peninggalan Kerajaan Mataram Kuno yang bercorak Hindu beraliran Syiwa.

Dibangun pada sekitar abad ke-7 hingga abad ke-9, pendiri Candi Arjuna diperkirakan berasal dari Dinasti Sanjaya dari Mataram Kuno.

Letak candi ini berada di Dataran Tinggi Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Candi Arjuna berada di paling ujung utara dari Kompleks Percandian Arjuna, dan di depanya terdapat Candi Semar, yang diperkirakan sebagai candi pelengkap atau perwara dari candi ini.

Baca juga: Candi Gedong Songo: Sejarah, Fungsi, dan Kompleks Bangunan

Sejarah Candi Arjuna

Candi Arjuna dibangun pada masa pemerintahan Dinasti Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno.

Candi ini diperkirakan sebagai candi tertua di Jawa. Hal itu dibuktikan dalam prasasti yang ditemukan di sekitar kompleks Candi Arjuna, yang tertulis tahun 731 Saka atau 808 Masehi.

Sejarah pembangunan candi ini masih belum bisa dipastikan secara rinci, karena minimnya sumber-sumber yang ditemukan.

Candi Arjuna pertama kali ditemukan pada 1814 oleh tentara Belanda, Thedorf Van Elf. Saat ditemukan, bangunannya masih tergenang oleh air.

Kemudian pada pertengahan abad ke-19, baru diupayakan pemeliharaan candi, yang dimulai dengan mengeringkan air telaga di Dieng oleh HC Cornelius dari Inggris pada 1856.

Setelah itu, upaya pemeliharaan dilanjutkan oleh J Van Kirnsberg dari Belanda, dengan dibantu oleh pemerintah kolonial.

Baca juga: Kisah Roro Jonggrang, Legenda di Balik Candi Prambanan

Bentuk candi

Candi Arjuna memiliki anak tangga untuk menuju pintu masuk candi yang berada di bagian barat.

Adapun anak tangganya berjumlah delapan, dengan bagian pinggirnya terdapat penil dengan ujung berkepala naga.

Pada bagian pintu candi terdapat bilik penampil selebar satu meter dengan bagian atas terdapat ukiran kalamakara (hiasan pintu masuk berfungsi sebagai pengusir roh-roh jahat).

Sedangkan di bagian atap dari ruang penampil berbentuk lancip seperti rumah limasan.

Selain itu, bagian atap Candi Arjuna memiliki bentuk seperti piramida yang mengerucut, tetapi lebih tinggi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com