KOMPAS.com - Blok Timur adalah istilah yang digunakan untuk menyebut kelompok negara-negara sosialis di Eropa Tengah dan Timur, Asia Timur, serta Asia Tenggara yang dipimpin oleh Uni Soviet.
Blok Timur juga dikenal sebagai Blok Komunis, Blok Sosialis, atau Blok Uni Soviet.
Selama Perang Dingin (1947-1991), Blok Timur bersitegang dengan Blok Barat (Amerika Serikat dan sekutunya) karena perbedaan ideologi.
Untuk merespon Blok Barat yang membentuk NATO, negara-negara Blok Timur membentuk Pakta Warsawa pada 1955.
Lantas, negara apa saja yang termasuk Blok Timur?
Salah satu dampak Perang Dunia II bagi dunia internasional dalam bidang politik adalah munculnya dua negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Meski sempat menjadi sekutu, hubungan kedua negara tersebut menjadi tegang karena perbedaan ideologi, yaitu Amerika Serikat menganut liberalisme-kapitalisme, sedangkan Uni Soviet menganut sosialisme-komunisme.
Alhasil, terjadilah Perang Dingin dan negara-negara di dunia terbagi menjadi dua blok, yaitu Blok Barat dan Blok Timur.
Blok Timur dipimpin oleh Uni Soviet, hingga keruntuhannya pada 1991. Kendati demikian, istilah Blok Timur masih digunakan hingga saat ini untuk menyebut negara bekas komunis ataupun yang masih berhaluan komunis.
Baca juga: Pakta Warsawa: Latar Belakang, Tujuan, dan Pembubarannya
Pada awal terbentuknya, berikut ini delapan negara yang menjadi anggota Blok Timur.
Pada 1955, Uni Soviet mengikat negara-negara satelitnya di Eropa Timur yang berhaluan komunis tersebut dalam Pakta Warsawa.
Selain itu, sekutu Uni Soviet di Asia seperti Mongolia, Kuba, Vietnam, Laos, Kamboja, China, dan Korea Utara juga sering disebut sebagai negara Blok Timur.
Dalam perkembangannya, Albania, Ceko, Jerman Timur, Hongaria, dan Polandia memilih keluar dan berpindah kubu ke Blok Barat.
Referensi: