Teori Yunan: Pengertian, Tokoh Pendukung, dan Bukti Sejarah

KOMPAS.com - Kajian tentang asal-usul nenek moyang bangsa Indonesia dapat diketahui dari empat teori besar yang dikemukakan oleh para ahli.

Salah satunya adalah Teori Yunan, yang banyak diyakini dan umum dijadikan acuan.

Teori Yunan menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari Yunnan, daerah di China Selatan.

Hal itu didasarkan pada hasil temuan teknologi dan persamaan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi.

Karena berbagai alasan, mereka melakukan migrasi dari Yunnan hingga akhirnya sampai di Indonesia.

Pendukung Teori Yunan

Teori Yunan didukung oleh sejumlah ahli sejarah, seperti Mohammad Ali, Robern Barron von Heine Geldern, dan J. H. C. Kern.

Menurut Mohammad Ali, bangsa Indonesia berasal dari Yunan yang terdesak ke selatan karena masuknya suku-suku lain yang lebih kuat.

Sementara J. H. C. Kern mendukung teori ini karena bahasa-bahasa yang digunakan oleh orang-orang yang tinggal di kepulauan Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Polinesia, atau lebih dikenal dengan bahasa Austronesia.

Menurut teori Yunan, bahasa Melayu memiliki kemiripan dengan bahasa Champa, Vietnam, dan Kamboja.

Dengan kata lain, kemiripan bahasa Melayu dengan bahasa Kamboja menandakan adanya pertalian dengan daratan Yunan.

Baca juga: Teori Out of Taiwan: Kebudayaan dan Bukti Sejarah

Bukti arkeologis

Von Heine Geldern, yang pernah melakukan kajian terhadap kebudayaan megalitik di Asia Tenggara dan Pasifik, menyimpulkan bahwa pada masa Neolitikum terjadi migrasi besar-besaran dari Asia Utara menuju Asia Selatan.

Argumen ini kemudian didukung dengan temuan kapak lonjong dan kapak persegi di nusantara yang memiliki kesamaan dengan temuan kapak di wilayah Asia Tengah.

Hasil budaya berupa kapak persegi menyebar dari daratan Asia dan banyak ditemukan di bagian barat Indonesia.

Sedangkan kapak lonjong banyak ditemukan di wilayah timur Indonesia.

Kedatangan manusia dari Yunan

Proses perpindahan nenek moyang bangsa Indonesia tidak terjadi dalam satu periode, tetapi secara berangsur-angsur.