Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

KOMPAS.com - Hingga hari ini, wilayah Palestina masih terus bergejolak karena belum terlepas dari konflik dengan zionis Israel.

Pergolakan panjang di antara dua negara ini bermula dari sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh Arthur Balfour, Menteri Luar Negeri Inggris.

Dokumen yang berisi pengklaiman tanah Palestina oleh Yahudi Israel disebut Deklarasi Balfour.

Deklarasi Balfour dikeluarkan semasa Perang Dunia I, lebih tepatnya pada 2 November 1917.

Lantas, kenapa Deklarasi Balfour disebut sebagai pemicu awal terjadinya konflik Arab Palestina dengan Israel?

Sejarah pencanangan Deklarasi Balfour

Zionisme adalah gerakan politik terorganisasi yang bertujuan untuk menyatukan orang-orang Yahudi dengan menempatkan mereka di Palestina.

Selama Perang Dunia I (1914-1918), zionisme politik semakin dominan dan para zionis meminta Inggris dan Amerika untuk memberi mereka jaminan bahwa setelah Utsmaniyah yang masih menguasai Palestina kalah, Yerusalem akan diubah menjadi negara Yahudi.

Usaha para zionis membuahkan hasil, mereka mendapatkan dukungan dari pemerintahan Lloyd George di Inggris dan tokoh-tokoh berpengaruh di Amerika.

Motif Inggris mendukung zionis adalah agar memenangkan Perang Dunia I.

Dengan mendukung para zionis, Inggris berharap para kaum kaya atau pemodal Yahudi dapat membujuk Amerika dan Rusia untuk memberi dukungan di Perang Dunia I.

Pada 1917, Inggris berhasil menguasai Yerusalem setelah menaklukkan kekuatan Turki dan Jerman.

Kemudian pada 2 November 1917, Deklarasi Balfour yang disusun oleh Arthur Balfour dikeluarkan.

Inti dari deklarasi ini adalah mengumumkan dukungan bagi pembentukan sebuah rumah nasional bagi bangsa Yahudi di Palestina.

Sepucuk surat yang ditulis Arthur Balfour ini diberikan kepada Lord Rothschild, pemimpin komunitas Yahudi Inggris, untuk diberitahukan kepada Federasi Zionis Britania Raya dan Irlandia.

Baca juga: Konflik Jalur Bukit Chittagong: Latar Belakang dan Pemberontakan

Isi Deklarasi Balfour

Deklarasi Balfour disebarkan melalui media massa pada 9 November 1917.