Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deklarasi Balfour, Awal Pendudukan Zionis di Palestina

Kompas.com - 28/06/2021, 06:00 WIB
Widya Lestari Ningsih,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

Berikut ini terjemahan isi Deklarasi Balfour yang ditulis oleh Arthur Balfour.

Kementerian Luar Negeri,
2 November 1917

Kepada Yang Terhormat Lord Rothschild
Dengan rasa senang saya menyampaikan pada Anda, atas nama Pemerintah Kerajaan Inggris, deklarasi yang didasarkan pada simpati untuk aspirasi Zionis Yahudi ini telah diajukan dan disetujui oleh Kabinet Perang.
Pemerintah Kerajaan Inggris memandang positif pendirian tanah air nasional untuk orang-orang Yahudi di Palestina, dan akan menggunakan usaha terbaik mereka untuk memudahkan tercapainya tujuan ini, sebab dipahami bahwa tidak ada yang dapat menghakimi hak sipil dan agama dari komunitas non-Yahudi yang ada di Palestina, atau hak dan status politik yang dimiliki oleh Yahudi di negara lainnya.
Saya sangat berterima kasih jika Anda dapat menyampaikan deklarasi ini kepada Federasi Zionis Britania Raya dan Irlandia.

Salam Arthur James Balfour

Baca juga: Perjanjian Postdam: Tokoh, Isi, dan Dampak

Dampak Deklarasi Balfour

Dalam Deklarasi Balfour tidak dinyatakan secara gamblang bahwa Palestina akan dijadikan negara Yahudi.

Hal inilah yang menimbulkan celah untuk menerjemahkan kata rumah nasional dan bagaimana Yahudi Palestina harus dibatasi.

Celah Deklarasi Balfour kemudian dimanfaatkan para zionis untuk mewujudkan cita-cita mereka, yaitu mendirikan negara Yahudi di Palestina.

Berikut ini beberapa dampak Deklarasi Balfour.

1. Dibukanya migrasi Yahudi ke Palestina

Setelah Deklarasi Balfour dipublikasikan, Inggris mulai memfasilitasi perpindahan kaum Yahudi ke Palestina.

Akibatnya, antara tahun 1922-1935 populasi Yahudi di Palestina meningkat tajam.

Kaum Yahudi yang pada awalnya masih menjadi minoritas dengan populasi hanya 9 persen, kemudian menjadi hampir 27 persen dari total populasi di Palestina.

Baca juga: Deklarasi Balibo: Latar Belakang, Isi, dan Tujuan

2. Terusirnya penduduk pribumi Palestina

Setelah populasinya meningkat tajam, para Yahudi semakin menujukkan arogansinya kepada penduduk pribumi Palestina.

Akhirnya, kontak fisik pun tidak terhindarkan dan semakin membesar hingga tahun 1948.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com