Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Radjiman Wedyodiningrat: Asal Usul, Budi Utomo, BPUPKI, dan Akhir

Kompas.com - 04/05/2021, 18:21 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Radjiman Wedyodiningrat merupakan seorang dokter dan salah satu tokoh pendiri Republik Indonesia. 

Ia pernah tergabung menjadi anggota Budi Utomo dan pada 1945 terpilih untuk memimpin (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) BPUPKI

Baca juga: Budi Utomo: Pembentukan, Perkembangan, Tujuan, dan Akhir

Asal Usul 

Radjiman lahir di Yogyakarta, 21 April 1879 yang memiliki darah Gorontalo dari sang ibu. 

Ia pernah bersekolah di Batavia yang dibiayai oleh pamannya, Wahidin Soedirohoesodo. 

Pada awal ia menjalani pendidikannya, Radjiman hanya mendengarkan pelajaran di bawah jendela kelas saat mengantarkan putra dari pamannya ke sekolah. 

Sampai akhirnya, guru Belanda merasa kasihan kepada Radjiman, sehingga ia diminta untuk mengikuti pelajaran di dalam kelas sampai ia berusia 20 tahun. 

Di usia yang masih terbilang muda, Radjiman berhasil meraih gelar dokter dan pada usia 24 tahun, Radjiman mendapat gelar Master of Art. 

Tidak hanya di dalam negeri, Radjiman sempat menempuh pendidikan di Belanda, Prancis, Inggris, dan Amerika. 

Salah satu alasan yang mendorong Radjiman untuk belajar ilmu kedokteran yaitu karena rasa prihatin yang ia rasakan ketika melihat masyarakat Ngawi saat itu dilanda penyakit pes. 

Ia juga secara khusus belajar ilmu kandungan, karena saat itu banyak ibu-ibu yang meninggal karena melahirkan. 

Pada tahun 1934, Radjiman memutuskan untuk tinggal di Ngawi dan mengabdikan dirinya sebagai dokter ahli penyakit pes. 

Baca juga: Sejarah Perumusan Pancasila: Pembentukan BPUPKI

Budi Utomo 

Selain mengabdikan hidupnya pada masyarakat sebagai dokter, Radjiman juga turut ambil peran dalam lahirnya organisasi Budi Utomo. 

Ia bahkan dipercaya untuk memimpin organisasi tersebut pada tahun 1914 sampai 1915. 

Pada masa kepemimpinannya inilah Radjiman mengusulkan untuk membentuk milisi rakyat di setiap daerah di Indonesia. 

Itulah kali pertama bangsa Indonesia memiliki kesadaran untuk memiliki tentara. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com