KOMPAS.com - Panitia Sembilan adalah sebuah kelompok kecil yang dibentuk pada 1 Juni 1945, diambil dari sebuah panitia kecil saat sidang pertama BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
Panitia Sembilan sendiri dibentuk setelah Soekarno memberikan rumusan Pancasila yang terdiri dari lima asas.
Tokoh dalam Panitia Sembilan adalah sebagai berikut:
Baca juga: Daftar Pemberontakan di Indonesia
Sebelum mengumumkan hari kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, BPUPKI membentuk Panitia Sembilan.
Terbentuknya Panitia Sembilan ini karena rumusan dasar negara Indonesia belumlah juga terbentuk oleh BPUPKI.
Panitia Sembilan sendiri terbentuk pada sidang kedua BPUPKI.
Pada sidang pertama BPUPKI yang dimulai tanggal 29 Mei 1945, para anggota BPUPKI diminta untuk menyampaikan pendapat mengenai rumusan dasar negara.
Dari beberapa rumusan yang disampaikan oleh anggota BPUPKI, rumusan Soekarno dinamai Pancasila, rumusan yang paling diterima oleh semua anggota.
Dalam rumusan Pancasila tersebut dipaparkan lima asas, sebagai berikut:
Rumusan-rumusan tersebut kemudian digunakan sebagai acuan dasar negara.
Untuk melakukan pembahasan lebih lanjut, BPUPKI kemudian membentuk sebuah panitia kecil guna merumuskan kembali pokok-pokok pidato Soekarno.
Setelah berunding, terdapat dua pandangan berbeda mengenai dasar negara.
Golongan Islam menginginkan negara berdasarkan Syariat Islam, sedangkan golongan kedua menghendaki dasar negara berdasarkan pemahaman kebangsaan atau nasionalisme.
Karena adanya perbedaan pandangan tersebut, panitia kecil yang dibentuk BPUPKI ini mengalami keesulitan, sehingga belum berhasil mencapai kata mufakat dalam menetapkan dasar negara.
Oleh karena itu, dibentuk lagi sebuah panitia kecil untuk memecahkan masalah tersebut yang diberi nama Panitia Sembilan.
Baca juga: Latar Belakang Jepang Membentuk BPUPKI
Tokoh Panitia Sembilan terdiri dari dua golongan yakni golongan Islam dan golongan nasionalis.
Golongan Islam yakni Abikoesno Tjokrosoejoso (Partai Sarekat Islam Indonesia), Abdul Kahar Moezakir (Muhammadiyah), Agus Salim (mantan tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia dan pendiri Pergerakan Penyadar), Abdul Wahid Hasyim (Nahdlatul Ulama).
Sementara dari golongan nasionalis yakni Soekarno, Moh Hatta, AA Maramis, dan Moh Yamin.
Soekarno adalah Presiden pertama Indonesia dan juga pencetus konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.