Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Ekskresi pada Belalang?

Kompas.com - 29/02/2024, 19:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comBelalang adalah salah satu jenis serangga. Sebagai makhluk hidup, belalang juka mengeluarkan zat sisa atau melakukan ekskresi. Bagaimana proses ekskresi pada belalang? Berikut adalah penjelasannya!

Belalang dan serangga lainnya memiliki organ ekskresi yang disebut sebagai tubulus Malpighi.

Tubulus Malpighi adalah saluran bercabang tidak kaku bermandikan hemolimfa (darah dan cairan tubuh serangga) dan berujung di rektum.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, tubulus Malpighi yang tidak kaku menyebabkan tekanan hidrostatik tidak mungkin terjadi pada dindingnya.

Baca juga: Daur Hidup Belalang

Artinya, tubulus Malpighi tidak dapat menyaring (memfiltrasi) darah seperti pada nefridia cacing dan ginjal manusia.

Hal tersebut membuat urine diproduksi dengan cara yang sedikit berbeda. Di mana tubulus memompa ion secara aktif melalui dindingnya.

Dilansir dari Biology LibreTexts, pemompaan ion mengubah tekanan osmotik yang kemudian menarik air dan elektrolit.

Adapun, zat lain seperti limbah nitrogen (dalam bentuk asam urat), asam amino, dan gula turut memasuki tubulus melalui difusi.

Saat itulah urine belalang terbentuk. Air dan elektrolit kemudian diserpat kembali oleh mikrovili pada permukaan dalam tubulus malpighi.

Baca juga: Asam Urat, Limbah Metabolisme yang Tidak Larut

Dengan begitu, air dapat diserap kembali sedangkan limbah nitrogen dan limbah padat lainnya dikeluarkan melalui rektum.

Hal tersebut dapat menghemat air, terutama jika belalang hidup di lingkungan yang kering.

Sehingga, belalang dapat mengurangi kebutuhan air dan bertahan dalam kekeringan.

Dilansir dari Molecular Expressions, mengurangi kebutuhan air juga membuat badan belalang tidak terlalu berat sehingga membantunya saat terbang juga melompat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com