Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plasma Nutfah: Pengertian, Kegunaan, dan Contoh Tempat Pelestariannya di Indonesia

Kompas.com - 14/08/2023, 10:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam penyelenggaraan penelitian dan pengembangan, pemerintah wajib menjaga kekayaan plasma nutfah khas Indonesia dari pencurian.

Dilansir dari buku Tata Ruang Air (2010) oleh Robert J. Kodoatie, plasma nutfah adalah substansi pembawa sifat keturunan yang dapat berupa organ utuh atau bagian dari tumbuhan atau hewan serta jasad renik.

Baca juga: Contoh Bioteknologi dalam Bidang Forensik

Pengertian plasma nutfah

Plasma nutfah merupakan kekayaan alam yang sangat berharga bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung pembangunan nasional.

Biasanya bagian tumbuhan yang berguna dalam pemuliaan tanaman yakni benih, atau kultur.

Tujuannya untuk mempelajari, mengelola, atau menggunakan informasi genetik yang dimiliki oleh tanaman tersebut. 

Pencurian plasma nutfah adalah mengambil atau memanfaatkan plasma nutfah secara tidak sah atau tanpa izin.

Baca juga: Produksi yang Menerapkan Bioteknologi Konvensional

Kegunaan plasma nutfah

Menurut buku berjudul Teknologi Pemuliaan Tanaman (2023) oleh Nurhayati, kumpulan plasma nutfah biasanya mencakup landrace primitif atau spesies liar yang berkerabat dengan tanaman tertentu, serta varietas yang dikembangkan.

Plasma nutfah digunakan untuk mengembangkan varietas tanaman baru untuk makanan, pakan, serat, rumput, hijauan, dan tanaman hias, serta keperluan kehutanan, industri, dan obat-obatan.

Baca juga: Dampak Buruk Bioteknologi di Bidang Pangan

Pengawetan plasma nutfah

Biji adalah bentuk plasma nutfah yang paling sering diawetkan.

Biji-bijian utama, legum, dan sebagian besar sayuran dapat dikeringkan dan disimpan dalam waktu lama pada kelembapan rendah dan pada atau di bawah titik beku.

Untuk alasan tertentu, plasma nutfah beberapa tumbuhan tidak boleh disimpan dalam bentuk biji/benih.

Dalam kasus ini, plasma nutfah harus disimpan sebagai tanaman hidup di luar ruangan atau di dalam ruangan (misalnya, rumah kaca atau ruang penyaringan), sebagai serbuk sari, kultur jaringan, atau stek.

Baca juga: 10 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Tempat pelestarian plasma nutfah di Indonesia

Di Indonesia, salah satu tempat konservasi plasma nutfah adalah Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen).

Sampai dengan tahun 2018, total koleksi sumber daya genetik tanaman pangan yang dikelola di Bank Gen Pertanian di BB Biogen sebanyak 10.790 aksesi.

Berikut beberapa aksesi yang terdapat di BB Biogen:

  • Padi 3.223 aksesi
  • Padi liar 94 aksesi
  • Jagung 1.279 aksesi
  • Sorgum 255 aksesi
  • Hanjeli 12 aksesi
  • Jewawut 9 aksesi
  • Wijen 6 aksesi
  • Gandum 83 aksesi
  • Kedelai 888 aksesi
  • Kacang tanah 821 aksesi
  • Kacang hijau 1.058 aksesi
  • Kacang tunggak 139 aksesi
  • Kacang Bogor 69 aksesi

Itulah penjelasan mengenai pengertian plasma nutfah, cara pengawetan plasma nutfah, dan tempat pelestarian plasma nutfah.

Baca juga: Contoh Hasil Penerapan Bioteknologi dalam Bidang Industri

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com