Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Buruk Bioteknologi di Bidang Pangan

Kompas.com - 08/02/2023, 16:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.comBioteknologi di bidang pangan mengalami kemajuan yang signifikan dan membawa banyak dampak baik. Namun, bioteknologi pangan juga membawa dampak buruk. Apa dampak buruk bioteknologi di bidang pangan?

Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah:

  • Memicu reaksi alergi
  • Kemungkinan kebal antibiotik
  • Terbentuknya racun dalam makanan
  • Masalah kesehatan

Baca juga: 10 Perbedaan Bioteknologi Konvensional dan Modern

Memicu reaksi alergi

Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah meningkatkan alergenitas atau memicu reaksi alergi pada makanan hasil bioteknologi.

Dilansir dari Encyclopedia Britannica, protein baru dalam makanan hasil bioteknologi rekayasa genetika dapat menyebabkan dan memperparah alergi kulit, makanan, dan alergi lain yang terkait gangguan pencernaan dan penyakit radang usus.

Kemungkinan kebal antibiotik

Dilansir dari Medicine LibreTexts, makanan hasil rekayasa bioteknologi dapat memengaruhi kesehatan manusia jika gen yang kebal antibiotik dipindahkan ke konsumen.

Hal tersebut menyebabkan masalah kesehatan sulit diobati oleh antibiotik. Sehingga, penggunaan gen resisten antibiotik dilarang dalam rekayasa genetika produk pangan.

Baca juga: Mikroorganisme Penghasil Antibiotik

Terbentuknya racun dalam makanan

Menurut Jack Doyle dalam Biotechnology and the Food Supply (1988), penambahan gen dari spesies tanaman lain secara tidak sengaja dapat memasukkan racun ke dalam tanaman pangan.

Hal tersebut menyebabkan racun baru atau racun alami kadar tinggi yang muncul pada makanan hasil bioteknologi yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia dan juga hewan.

Masalah kesehatan

Dampak buruk bioteknologi di bidang pangan adalah masalah kesehatan yang dapat muncul karena berbagai alasan.

Baca juga: Contoh Bioteknologi di Bidang Pangan

Alasan tersebut dapat berupa terbentuknya protein baru, mutasi tidak terkendali, ataupun perubahan fungsi gen.

Hal tersebut dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan seperti menurunnya sistem imun, pertumbuhan sel abnormal, dan juga kanker.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Direct and Indirect Speech dalam Bahasa Inggris

Skola
4 Unsur Pembentuk Kepribadian

4 Unsur Pembentuk Kepribadian

Skola
3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

3 Jenis Wewenang Menurut Max Weber

Skola
Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Perbedaan Stratifikasi Sosial dan Diferensiasi Sosial

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Median atau Nilai Tengah

Skola
Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Mengenal Kelebihan dan Kekurangan Mean atau Rata-rata

Skola
Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Komunikasi Verbal: Pengertian dan Contohnya

Skola
5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

5 Perbedaan Utang dan Piutang dalam Akuntansi

Skola
Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Definisi Konflik Sosial dan Contohnya

Skola
Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Kerangka Surat Lamaran Pekerjaan yang Tepat

Skola
Serat Wulangreh Pupuh Durma

Serat Wulangreh Pupuh Durma

Skola
Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Kerajaan Islam di Sumatera yang Masih Berdiri

Skola
Patrape Nggawa Basa Jawa

Patrape Nggawa Basa Jawa

Skola
Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Langkah-langkah Memainkan Alat Musik Tradisional

Skola
15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

15 Contoh Kalimat Menggunakan Who, Whom, dan Whose

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com