Oleh: Ani Rachman, Guru SDN No.111/IX Muhajirin, Muaro Jambi, Provinsi Jambi
KOMPAS.com - Diketahui, setiap spesies makhluk hidup mempunyai sistem reproduksi guna menghasilkan keturunan atau mempertahankan eksistensinya.
Reproduksi adalah proses biologi di mana semua organisme menghasilkan lebih banyak jenis dari mereka sendiri.
Hal ini guna memindahkan materi genetik dari induk kepada anaknya. Disamping itu, reproduksi dibutuhkan lantaran menjamin kelangsungan spesiesnya dari generasi ke generasi, tanpa reproduksi semua kehidupan di bumi akan menjadi punah.
Reproduksi terbagi menjadi dua, yakni reproduksi seksual dan reproduksi aseksual. Untuk reproduksi aseksual memiliki beberapa metode, salah satunya partenogenesis atau virgin birth.
Metode partenogenesis ini bisa ditemukan pada komodo betina, ular betina, dan hiu betina yang diisolasi di kebun binatang, namun bisa menghasilkan keturunan tanpa bertemu pejantan.
Baca juga: Mengapa Makhluk Hidup Perlu Berkembang Biak?
Partenogenesis adalah metode reproduksi tanpa adanya pembuahan atau tanpa adanya perkawinan jantan dan betina. Reproduksi menggunakan metode ini tidak memerlukan adanya pejantan yang melakukan pembuahan pada betina.
Jika disimpulkan, partenogenesis ini memungkinkan betina untuk menghasilkan keturunan tanpa perlu melakukan perkawinan dengan pejantan. Partenogenesis sering terjadi pada beberapa jenis serangga seperti lebah dan kutu daun.
Cara kerja reproduksi partenogenesis dibagi menjadi dua macam proses yakni apomiksis dan automiksis. Berikut uraiannya:
Partenogenesis apomiksis merupakan proses reproduksi saat sel telur betina bermitosis atau disebut replikasi sel, kemudian menghasilkan 2 sel diploid tanpa adanya meiosis.
Dengan demikian, sel-sel tersebut mempunyai kromosom (materi genetik) lengkap yang kemudian berkembang menjadi embrio dan menghasilkan keturunan yang persis induknya.
Itulah mengapa, partenogenesis apomiksis ini dikenal juga dengan istilah kelahiran klon. Contoh makhluk hidup dengan proses apomiksis yaitu kutu daun dan sejumlah tumbuhan berbunga.
Baca juga: Umbi Lapis: Cara Berkembang Biak dan Contoh Tumbuhannya
Partenogenesis automiksis ini merupakan proses reproduksi yang mana sel telur induk yang berupa haploid (setengah kromosom) dibutuhkan untuk pembentukan embrio.
Proses ini berlangsung saat sel telur betina mengalami fase meiosis, pada fase tersebut akan terbentuk sel kecil yang disebut badan kutub.
Kemudian, sel telur haploid tersebut bergabung bersama badan kutub. Sehingga menyebabkan kekosongan kromosom (materi genetik) jantan yang kosong menjadi terpenuhi, lalu terbentuklah embrio dan berkembang.
Keturunan atau anakan yang dihasilkan dari proses automiksis tidak sama persis dengan induknya. Umumnya, anakan mempunyai sifat berbeda karena adanya perubahan kromosom dari sel telur saat proses meiosis.
Adapun contoh makhluk hidup dengan reproduksi partenogenesis automiksis yaitu tawon, semut, lebah, jangkrik, salamander, hiu, kutu ular, kadal besar, komodo, dan hewan amfibi lainnya.
Baca juga: Peran Ular bagi Ekosistem dan Cara Berkembang Biak
Suka baca tulisan-tulisan seperti ini? Bantu kami meningkatkan kualitas dengan mengisi survei Manfaat Kolom Skola
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.