KOMPAS.com - Dataran rendah bisa dijumpai di berbagai wilayah Indonesia. Contohnya dataran rendah Madiun dan dataran rendah Semarang.
Jika dibandingkan dengan dataran tinggi, dataran rendah memiliki karakteristik yang berbeda. Mulai dari suhu udara hingga aktivitas penduduknya.
Dilansir dari buku Sumber Daya Alam dan Pemanfaatannya (2020) oleh Rivnt Online, dataran rendah adalah dataran datar dengan ketinggian 0-200 meter di atas permukaan laut.
Umumnya dataran rendah dijumpai di kawasan sekitar pantai. Namun, ada pula dataran rendah di tengah perkotaan.
Beberapa manfaat dataran rendah, yakni sebagai kawasan pertanian, peternakan, perikanan, dan perumahan penduduk.
Karena manfaatnya inilah, dataran rendah sering digunakan sebagai pusat aktivitas penduduk setempat maupun pendatang.
Baca juga: Lokasi Dataran Rendah di Indonesia dan Ciri-Cirinya
Jelaskan alasan mengapa dataran rendah menjadi pusat aktivitas penduduk!
Menurut Chafid Fandeli dan Muhamad dalam buku Pembangunan Kota Hijau (2021), salah satu alasan mengapa dataran rendah menjadi pusat aktivitas penduduk karena wilayahnya.
Dibandingkan dengan dataran tinggi, dataran rendah memiliki tingkat kemiringan yang jauh lebih rendah.
Hal ini mempermudah pembangunan juga pengembangan kawasan. Misalnya pembangunan infrastruktur, seperti pelabuhan, jalan raya, dan jalan tol.
Pembangunan infrastruktur yang dibarengi dengan pengelolaan sarana dan prasarana, mendorong dataran rendah menjadi pusat aktivitas penduduk.
Selain itu, alasan lain mengapa dataran rendah menjadi pusat aktivitas penduduk, yakni mudah melakukan mobilitas.
Baca juga: Contoh Sumber Daya Alam di Dataran Rendah
Masyarakat lebih mudah berpindah tempat atau melakukan distribusi barang dan jasa, karena lokasinya relatif datar.
Iklim di dataran rendah juga mendukung penduduk untuk beraktivitas. Entah itu bekerja kantoran maupun di sawah.
Kesimpulannya, ada tiga alasan mengapa dataran rendah menjadi pusat aktivitas penduduk, yaitu: