KOMPAS.com - Gelar adalah sebutan kehormatan atau kesarjanaan yang diberikan kepada mereka yang memenuhi syarat.
Misal, gelar diberikan kepada pahlawan nasional Indonesia, dan gelar yang disematkan kepada lulusan sarjana.
Untuk gelar kepahlawanan, penentuan dan pemberiannya dilakukan oleh pemerintah. Sedangkan gelar sarjana diberikan oleh perguruan tinggi.
Tahukah kamu bagaimana penulisan gelar yang benar?
Dikutip dari buku Master EYD Edisi Baru (2013) karya Eko Sugiarto, cara penulisan gelar adalah dengan menempatkannya setelah nama orang.
Berikan huruf kapital "S" untuk gelar sarjana, dan huruf kapital "M" untuk gelar magister. Penulisan keduanya dibarengi dengan singkatan nama kelompok bidang keahlian.
Baca juga: Bagaimana Penulisan Ramadhan yang Benar?
Tata cara penulisan gelar berikutnya adalah mencantumkan singkatan gelar sarjana, yang bukan diambil dari awal huruf sebuah kata.
Contoh penulisan gelar yang benar untuk sarjana sains adalah S.Si. Huruf "S" harus ditulis kapital karena berarti Sarjana.
Huruf kapital juga diberikan pada huruf "S" kedua. Namun, untuk huruf "i" menggunakan huruf kecil atau tidak ditulis kapital.
Sebab, huruf "i" merupakan bagian dari rangkaian satu kata, yakni sains, dan bukan awalan huruf sebuah kata.
Dilansir dari buku Pengantar Metodologi Penelitian Sosial (2019) oleh Ahmad Tohardi, penulisan gelar diakhiri dengan tanda titik (.).
Jangan lupa untuk menutup penulisan gelar dengan tanda titik (.). Berikut beberapa contoh penulisan gelar:
Baca juga: Kerja Sama atau Kerjasama, Mana Penulisan yang Tepat?
Agar lebih memahaminya, berikut contoh penulisan nama dan gelar yang benar:
Berdasarkan penjelasan di atas, jika disimpulkan, cara penulisan gelar yang benar adalah: