KOMPAS.com – Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi karena perubahan susunan batuan secara kimiawi. Proses pelapukan kimiawi terjadi dalam 5 tahapan yaitu solusi, karbonasi, hidrasi, oksidasi, dan juga hidrolisis.
Berikut penjelasan 5 proses pelapukan kimiawi!
Solusi adalah proses pelapukan kimiawi yang terjadi ketika batuan bertemu dengan air.
Air dapat melarutkan berbagai mineral dalam batuan seperti nitrat dan sulfat dan kemudian membuat batuan lapuk.
Baca juga: Alasan Cepatnya Laju Pelapukan Kimia di Wilayah Indonesia
Proses pelapukan kimiawi selanjutnya adalah karbonasi. Dilansir dari Study, karbonasi adalah pencampuran air dengan karbon dioksida yang menghasilkan asam karbonat.
Adapun, asam karbonat tersebut bereksi dengan ion hidrogen dan membentuk ion bikarbonat terlarut.
Contoh pelapukan kimiawi dengan karbonasi adalah pembentukan gua.
Proses pelapukan kimiawi selanjutnya adalah hidrasi. Sama seperti solusi dan hidrolisis, hidrasi terjadi saat batuan bertemu dengan air.
Dilansir dari National Geographic, contoh hidrasi yang sering terjadi adalah ketika mineral anhidrit bereaksi dengan air tanah dan mengubahnya menjadi gipsum.
Baca juga: Hidrolisis Garam: Pengertian, Jenis, dan Rumusnya
Proses pelapukan kimiawi selanjutnya adalah hidrolisis. Dilansir dari Chemistry LibreTexts, hidrolisis adalah pelapukan kimiawi yang melibatkan air untuk memecah suatu molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.
Contoh pelapukan kimiawi hidrolisis adalah feldspar dan piroksen yang dibah menjadi mineral lempung.
Proses pelapukan kimiawi yang terakhir adalah oksidasi. Oksidasi adalah pelapukan kimia yang terjadi saat batuan bereaksi dengan oksigen.
Baca juga: Reaksi Oksidasi Reduksi dan Konsep Redoks
Penambahan oksigen ke dalam batuan menyebabkan batuan teroksidasi dan membentuk oksidanya.
Contoh pelapukan kimiawi oksidasi adalah berkaratnya besi yang membuatnya menjadi lapuk dan hancur. Adapun, karat adalah oksida besi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.