Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Sumpah Palapa, Sumpah yang Diucapkan Mahapatih Gajah Mada

Kompas.com - 22/08/2022, 11:00 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri

Editor

Oleh: Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi.

 

KOMPAS.com - Kerajaan Majapahit didirikan dan dipimpin oleh Raden Wijaya hingga 1308. Setelah wafat, ia digantikan oleh putranya, yakni Prabu Jayanegara.

Pada masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan. Salah satunya, Pemberontakan Kuti. Saat pemberontakan, Kerajaan Majapahit sangatlah kacau. Akhirnya Prabu Jayanegara memanggil Patih Gajah Mada.

Kemampuan Gajah Mada dalam mengatasi pemberontakan

Kepada Prabu Jayanegara, Gajah Mada memberi pilihan teraman, yaitu mengungsi ke Desa Bedander. Desa tersebut merupakan desa di bawah kekuasaan Majapahit.

Di desa tersebut, Gajah Mada mengatur siasat perang untuk mengatasi pemberontakan Kuti. Siasat yang digunakannya itu berhasil, dan Majapahit dapat direbut kembali.

Setelah berhasil mengatasi Pemberontakan Kuti, Gajah Mada diangkat menjadi Patih Kahuripan. Pada 1328, Prabu Jayanegara wafat dan digantikan oleh putrinya, yaitu Tribuana Tunggadewi sebagai ratu Majapahit.

Pada masa pemerintahannya, pemberontakan kembali terjadi. Pemberontakan terbesar pada masanya itu diberi nama Pemberontakan Sadeng.

Baca juga: Faktor Majapahit menjadi Kerajaan Besar Agraris dan Perdagangan

Pasukan Majapahit di bawah pimpinan Patih Majapahit menjadi salah satu yang terkuat. Akhirnya, pemberontakan tersebut dapat ditumpas.

Kemampuan Patih Gajah Mada untuk mengatasi berbagai pemberontakan, membuat Ratu Tribuana Tunggadewi memutuskan untuk memberi kenaikan pangkat kepadanya, yakni  Mahapatih Gajah Mada.

Pengucapan Sumpah Palapa oleh Mahapatih Gajah Mada

Saat pengangkatannya, Gajah Mada memohon kepada Ratu Tribuana Tunggadewi untuk mengucapkan sumpah yang berbunyi :

“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Samana isun amukti palapa.”

Secara umum, arti sumpah tersebut adalah:

“ Saya bersumpah, sebelum saya bisa menaklukkan seluruh Nusantara, mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dibawah kekuasaan Majapahit, saya tidak akan memakan buah palapa.”

Baca juga: Peninggalan Sejarah Kerajaan Majapahit

Buah Palapa sendiri belum diketahui secara jelas bagaimana bentuk dan rasanya. Namun menurut para ahli, sumpah tersebut diartikan bahwa Mahapatih Gajah Mada tidak akan merasakan kenikmatan duniawi sebelum seluruh Nusantara bersatu.

Selanjutnya, sumpah Mahapatih Gajah Mada itu dikenal sebagai Sumpah Palapa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com