Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daur Sulfur: Pengertian dan Proses Terjadinya

Kompas.com - 30/05/2022, 16:35 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Ada lima daur biogeokimia yang menjaga ketersediaan unsur esensial bagi kehidupan di bumi, salah satunya adalah daur sulfur. Bagaimana proses daur sulfur terjadi dan bakteri apa saja yang terlibat dalam daur sulfur? Berikut adalah penjelasannya!

Pengertian daur sulfur

Daur sulfur atau siklus belerang adalah jenis daur biogeokimia yang menjaga keseimbangan unsur sulfur di alam.

Dilansir dari Chemistry World, daur sulfur menggambarkan bagaimana unsur sulfur dalam keadaan kimia yang berbeda bergerak di antara sistem kehidupan laut, daratan, dan atmosfer.

Sulfut atau belerang diperlukan makhluk hidup sebagai komponen penting protein. Sehingga, alam mendaur ulang sulfur secara alami dalam daur sulfur agar ketersediaan unsur sulfur di bumi terus terjaga.

Baca juga: Daur Biogeokimia: Pengertian dan Jenisnya

Proses terjadinya daur sulfur

Untuk lebih memahami tentang daur sulfur, berikut adalah proses terjadinya daur sulfur di bumi!

Unsur sulfur di atmosfer

Dilansir dari The Biology Notes, sulfur di atmosfer sebagian besar hadir dalam bentuk SO2 atau gas sulfur dioksida. Selain dalam bentuk sulfur dioksida, unsur sulfur juga terdapat di atmosfer dalam bentuk gas H2S atau hidrogen sulfida.

Sulfur terbawa air hujan

Sulfur dalam atmosfer kemudian dapat terbawa oleh air hujan. Dilansir dari Lumen Learning, air hujan melarutkan sulfur dan membentuk asam sulfat lemah (H2SO4). Air hujan yang mengandung asam sulfat lemah tersebut kemudian turun ke permukaan bumi.

Baca juga: Bagaimana Terjadinya Daur Karbon?

Sulfur masuk ke dalam rantai makanan

Setelah sampai di permukaan terestrial dan akuatik bumi, sulfur berada dalam bentuk sulfat. Sulfat kemudian diserap oleh tanaman.

Tanaman, kemudian dimakan oleh hewan dan manusia. Dalam proses makan-memakan tersebut, unsur sulfat terus berpindah dalam tubuh makhluk hidup.

Sulfur direduksi oleh bakteri

Makhuk hidup mengonsumsi sulfur semasa hidupnya. Saat makhluk hidup mati, sisa-sisa bahan organik tubuhnya masih mengandung unsur sulfur. Unsur sulfur tersebut kemudian direduksi oleh bakteri agar dapat kembali ke alam.

Baca juga: Proses Daur Nitrogen, Siklus dan Contohnya

Contoh bakteri pereduksi sulfat adalah Desulfuromonas dan bakteri domain Archae. Dilansir dari Biology Libretexts, Desulfuromonas mendapatkan energinya dengan mereduksi unsur belerang menjadi hidrogen sulfida.

Sama seperti Desulfuromonas, bakteri domain Archae yang hidup di lingkungan air panas mereduksi sulfat untuk mendapatkan energi. Archae kemudian mengemisikan hidrogen sulfida. Hidrogen sulfida hasil reduksi kemudian dilepaskan kembali ke atmosfer.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com