KOMPAS.com – Kehidupan di bumi ditunjang oleh keberadaan daur biogeokimia yang telah terjadi selama jutaan tahun. Apa yang dimaksud dengan daur biogeokimia dan apa saja jenis daur kimia serta manfaatnya? Berikut adalah penjelasannya!
Daur biogeokimia adalah siklus alami untuk mempertahankan unsur penting di bumi. Dilansir dari Encyclopedia Britannica, istilah biogeokimia mengacu pada aspek biologi, geologi, dan juga kimia yang terjadi dalam siklus.
Artinya, daur kimia terjadi pada faktor biotik (biologi) dan abiotik (geologi) melalui rangkaian reaksi kimia dalam jalur tertutup (siklus).
Menurut hukum kekekalan massa, materi tidak dapat dihancurkan ataupun dibuat. Melainkan, hanya berubah dari suatu bentuk ke bentuk lainnya. Ini juga berlaku dalam kehidupan di bumi.
Baca juga: Siklus Hidrologi: Jenis dan Komponen Pembentuknya
Sehingga, unsur-unsur kehidupan tidak pernah berubah jumlahnya (kekal) dan hanya berubah bentuk sepanjang umur bumi.
Artinya, unsur-unsur yang telah digunakan kehidupan di daur ulang untuk digunakan kehidupan lainnya dari waktu ke waktu.
Dilansir dari UCAR Center or Science Education, semua atom yang menyusun tubuh makhluk hidup adalah bagian dari siklus biogeokimia.
Misalnya, unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), dan belerang (S).
Keenam unsur tersebut dibutuhkan makhluk hidup untuk membangun jaringan tubuh dan mempertahankan fungsi fisiologis.
Baca juga: Siklus Air: Pendek, Sedang, dan Panjang
Keenam unsur tersebut digunakan makhluk hidup dan didaur ulang secara terus-menerus melalui daur biogeokimia. Sehingga, tidak ada unsur yang terbuang dan bumi dapat terus menyediakan unsur-unsur tersebut bagi kehidupan baru dari waktu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.