Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teori Penetrasi Sosial: Asumsi dan Tahapan

Kompas.com - 01/04/2022, 12:45 WIB
Jessica Novia,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teori penetrasi sosial merupakan bagian dari komunikasi interpersonal yang menggambarkan hubungan antara dua orang atau lebih yang awalnya tidka intim, berubah meningkat menjadi lebih intim atau personal. 

Dikutip dari Pengantar Teori Komunikasi: Analisis dan Aplikasi (2017) karya Richard West & Lynn H.Turner, teori penetrasi sosialmerupakan teori interpersonal yang dikembangkan oleh Irwin Altman dan Dalmas Taylor. 

Teori penetrasi sosial adalah sebuah proses ikatan yang menggerakkan suatu hubungan dangkal ke hubungan yang lebih intim.

Irwin Altman dan Dalmas Taylor berpendapat bahwa teori penetrasi sosial bertujuan untuk memahami kedekatan hubungan antara dua orang.

Pada tahap awal hubungan biasanya ditandai dengan pembahasan topik yang sedikit. Jika pada permulaan topik-topik yang dibahas sudah mendalam, biasanya seseorang akan merasa tidak nyaman. 

Baca juga: Mengapa Bahasa Merupakan Alat Komunikasi yang Penting?

Asumsi teori penertasi sosial 

Dirangkum dari buku Teori-Teori Komunikasi (2020) oleh Ansar Suherman, teori penetrasi sosial memiliki daya tarik dalam perkembangan hubungan yang terjadi.  Berikut beberapa asumsi dari teori penetrasi sosial:

  • Kemajuan hubungan dari non-intim menjadi intim
  • Pengembangan relasional umumnya sistematis dan dapat diprediksi
  • Pengembangan relasional meliputi depenetrasi dan pembubaran
  • Pengungkapan diri adalah inti dari pengembangan hubungan

Teori penetrasi sosial didasarkan pada beberapa prinsip dari banyak teori yang terkait dengan pengembangan hubungan.

Tahapan penetrasi sosial 

Dalam teori penetrasi sosial ada empat proses tahapan, sebagai berikut: 

Orientasi 

Tahap awal pada interaksi adalah orientasi. Di mana mencakup sedikit keterbukaan dari seseorang kepada orang lain. 

Pada tahap awal interaksi, tidak banyak orang yang bisa terbuka dengan lawan bicaranya ketia pertama kali melakukan komunikasi atau berinteraksi. 

Dalam tahap orientasi, biasanya seseorang akan berhati-hati dalam berucap maupun sikap. Hal ini dilakukan agar lawan bicaranya merasa nyaman. 

Baca juga: Perbedaan Komunikasi Sinkron dan Asinkron dalam Komunikasi Daring

Pertukaran afektif eksploratif 

Terjadi peruasan dalam diri pada tahap ini. Seseorang mulai terbuka dan apa yang tadinya dianggap privasi mulai menjadi publik. 

Individu-individu yang menjalin interaksi sudah mulai merasa lebih nyaman, sehingga tidak begitu hati-hati dalam berbicara mengenai sesuatu yang natinya akan berdampak buruk. 

Pertukaran afektif 

Pada tahap ini biasanya ditandai dengan persahabatan yang dekat dan pasangan yang intim. Tahap pertukaran afektif termasuk interaksi yang santai dan tanpa beban. 

Kedua orang saling berinyteraksi dengan menunjukkan adanya hubungan yang lebih lanjut dan terbuka. 

Biasanya menggambarkan adanya komitmen lebih lanjut kepada berbiacaranya sehingga keduanya saling nyaman. 

Pertukaran stabil 

Tahap pertukaran stabil menjadi tahapan penetrasi sosial yang menghasilkan keterbukaan yang total. 

Artinya, adaketerbukaan secara keseluruhan tanpa ada batasan berbicara dan sikap spontanitas tanpa ada rasa malu atau canggung saat berinteraksi. 

Antarindividu memiliki pemikiran yang sama dan mampu menilai perilaku lawan bicaranya. Dalam tahao ini sedikit ditemui kesalahan interpretasi dalam memaknai informasi yang dikomunikasikan antara kedua belah pihak. 

Baca juga: Komunikasi Daring: Pengertian dan Jenisnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com